NCSR Gelar ASRRAT 2022, Ini Deretan Perusahaan dan Organisasi Peraih Penghargaan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Sabtu, 26 November 2022 | 15:43 WIB
NCSR Gelar ASRRAT 2022, Ini Deretan Perusahaan dan Organisasi Peraih Penghargaan
NCSR kembali menggelar pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia (Asia Sustainability Reporting Rating/ASRRAT) 2022.

Suara.com - National Center Sustainability Report (NCSR) kembali menggelar pemeringkatan laporan keberlanjutan tingkat Asia (Asia Sustainability Reporting Rating/ASRRAT) 2022 dengan mengangkat ekonomi sirkular sebagai tema utama yang bertajuk “Pathway to Circular Economy”.

Penyerahan trofi berlangsung di Hotel The Westin, Jakarta dan dihadiri oleh puluhan eksekutif perusahaan peserta ASRRAT 2022. Penghargaan yang telah berjalan selama 18 tahun ini juga diikuti oleh negara lain, yaitu, Bangladesh, Filipina, Australia dan Rusia.

Pada malam penyerahan trofi ini, Dr. Ali Darwin dan Chairman, Board of Trustee NCCR Prof. Bambang Brojonegoro, Ph.D, meluncurkan nama dan logo baru NCSR yang kini berubah menjadi National Center for Corporate Reporting (NCCR).

“Saat ini, informasi keberlanjutan tidak hanya tercakup dalam laporan keberlanjutan yang berdiri sendiri, tetapi juga dapat dimasukkan dalam laporan keuangan tahunan atau laporan tahunan perusahaan. Selain itu, framework pelaporan keberlanjutan tidak hanya berdasarkan GRI tetapi juga dari berbagai organisasi lainnya, yang terbaru adalah dari IFRS Sustainability melalui IFRS Foundation” kata Ali.

“Berdasarkan pertimbangan inilah, maka nama NCSR baru saja diubah menjadi NCCR, yang berarti bahwa kami tidak akan terlibat dengan laporan keberlanjutan saja tetapi lebih dari itu, yang mencakup semua jenis pelaporan perusahaan,” Ali menambahkan.

Ketua NCCR, Dr. Ali Darwin mengatakan bahwa Pathway To Circular Economy yang menjadi tema ASRRAT tahun ini merupakan rangkaian dari Sustainability Practitioners Conference (SPC) ke-7.

"Tema ASRRAT kali ini sangat relevan dengan upaya kita untuk mencapai TujuanPembangunan Berkelanjutan,” kata Ali.

“Pelaksanaan pembangunan berkelanjutan harus dikomunikasikan kepada publik melalui Laporan Keberlanjutan. Sejauh mana suatu entitas berkontribusi terhadap Tujuan Pembangunan Berkelanjutan serta pencapaian Kinerja ESG-nya, semuanya dapat dipertanggungjawabkan dalam laporan keberlanjutan,” Ali menambahkan.

Dalam sambutannya, Chairman, Board of Trustee NCCR Prof Bambang Brojonegoro, Ph.D, mengatakan, menciptakan ekonomi sirkular adalah peluang bisnis di zaman kita. Ini memperkuat ekonomi lokal secara inklusif dan secara sosial.

Baca Juga: Kementerian PUPR Raih Bhumandala Award 2022, Siap Tingkatkan Pemanfaatan Informasi Geospasial

Ekonomi sirkular akan mendorong 4,4 juta penciptaan lapangan kerja bersih hingga tahun 2030, di mana 75% dari pekerjaan ini adalah untuk perempuan. Transisi ke praktik ekonomi sirkular akan meningkatkan PDB Indonesia sebesar Rp 593 – 638 triliun atau setara dengan 2,3 – 2,5 persen PDB pada tahun 2030,” kata Bambang.

Namun, untuk mewujudkan hal ini, tentu saja memerlukan kerja sama yang ambisius dengan melibatkan pemerintah, perusahaan, masyarakat sipil, lembaga keuangan dan organisasi penelitian.

Di dalam kesempatan yang sama, Ketua Dewan Juri ASRRAT 2022, Prof. Eko Ganis Sukoharsono, Ph.D, CSRA, mengatakan, pandemi Covid 19 telah membawa banyak pelajaran bagi profesi Sustainability Practitioner. Berbagai solusi dan inovasi telah dikembangkan.

"Tiga tahun kita berada di masa Covid-19, inovasi yang mengejutkan hadir melalui standar baru GRI, yang disebut GRI Standards 2021," kata Eko.

Penilaian didasarkan pada tingkat kepatuhan pelaporan keberlanjutan terhadap Standar GRI. Kami melibatkan penilai dari sarjana independen dari 15 universitas di Indonesia, dan satu penilai dari University of Essex UK”, lebih lanjut Eko menjelaskan. NCCR memberikan empat peringkat laporan keberlanjutan, yaitu Platinum (tertinggi), Gold, Silver dan Bronze.

ASRRAT 2022 diikuti oleh 50 (lima puluh) perusahaan/organisasi. Sebanyak 10 (sepuluh) perusahaan meraih peringkat Platinum. Perusahaan tersebut adalah PT Pupuk Indonesia (Persero), PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, PT Bank BTPN Tbk, PT Indonesia Power, PT Bio Farma (Persero), PT Petrokimia Gresik, PHE ONWJ (Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) dan , PT Pupuk Kalimantan Timur.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI