Dalam studi pra-kelayakan untuk proyek Jawa 9 dan 10, Korea Development Institute (KDI) memperkirakan bahwa proyek tersebut akan menghasilkan profitabilitas negatif sebesar USD 43,58 juta.
Nilai arus kas investasi yang masuk ke proyek pembangkit listrik ini terhitung lebih besar dari proyeksi pendapatan sampai dengan pengoperasian pembangkit selesai.
Laporan lengkap 2022 Coal Finance in Korea yang dikeluarkan KoSIF didasarkan pada hasil survei terhadap seluruh lembaga keuangan publik dan swasta di Korea Selatan sebanyak 120 (82 pemerintah dan 38 swasta).
Dari hasil survei per Juni 2022 tersebut, diketahui sebanyak 104 lembaga keuangan di Korea Selatan telah menyatakan komitmen melakukan penghapusan batu bara (coal phase-out), dan 27 lainnya telah menyatakan nol bersih (net-zero).
Meski demikian, saldo pinjaman PF oleh institusi keuangan Korea Selatan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara tercatat masih mencapai 10,1 triliun KRW, dimana 2,1 triliun KRW diantaranya diperuntukkan untuk pembangkit listrik tenaga batu bara di luar negeri.
Sementara jumlah yang dikontrak untuk pinjaman PF luar negeri adalah 4,2 triliun KRW, yang berarti 61,7% telah selesai dikeluarkan. Dengan demikian, pembiayaan untuk pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara oleh institusi keuangan Korea Selatan di luar negeri diproyeksikan akan terus meningkat.