Di Proyek Banggai Amoniak Plant (BAP), Rekind juga mampu membangun pabrik amoniak dengan kapasitas 2000 metrik ton per hari. Proyek yang rampung di tahun 2019 itu juga mengadopsi teknologi amoniak milik KBR.
Di tahun 2016, Rekind membukukan catatan istimewa dengan menyelesaikan Proyek Sabah Ammonia Urea (SAMUR), Malaysia milik Petronas Chemical Fertilizer Sabah Sdn Bhd (PCFSB). Di proyek ini Rekind menjadi salah satu kontraktor untuk pengerjaan pabrik amoniak yang bisa menghasilkan 2000 metrik ton per hari.
Pengerjaan pabrik amoniak ini dikenal memiliki tingkat kesulitan yang sangat tinggi dan biaya yang tidak murah. Bayangkan, untuk mengekspor hidrogen ke negara lain saja, terlebih dahulu harus dikonversi menjadi amoniak untuk selanjutnya dibawa ke negara pengimpor. Kemudian setelah sampai ke negara tujuan, baru diubah kembali menjadi hidrogen. Untuk mengubahnya saja sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
“Di sinilah peran Rekind yang menonjol dan sangat vital dalam menunjang kegiatan ekspor tersebut, terutama ditinjau dari pengalaman dan kemampuan yang dimilikinya tadi, tidak bisa sembarangan,” imbuh Roy meyakinkan.
Di masa depan, hidrogen bersih, dengan amoniak sebagai carriernya, akan difungsikan sebagai bahan bakar yang ramah lingkungan bagi industri, kapal, kereta api, truk berat, dan bus. Selain dimanfaatkan sebagai sumber energi kendaraan, hidrogen dan amoniak juga dapat dijadikan sebagai bahan bakar pada pembangkit listrik pengganti batubara.