4 Tantangan Rumah Modern Impian Versi Schneider Electric

Iwan Supriyatna Suara.Com
Kamis, 22 Juni 2023 | 11:49 WIB
4 Tantangan Rumah Modern Impian Versi Schneider Electric
Schneider Electric.

Suara.com - Berdasarkan laporan dari badan PBB, UN Habitat yang berjudul World Cities Report 2022 Envisaging the Future of Cities/Laporan Perkotaan Dunia 2022 Gambaran Masa Depan Perkotaan, kita sama-sama akan menyaksikan dunia yang terus mengalami proses urbanisasi selama tiga dekade ke depan.

Dari 56 persen pada 2021 menjadi 68 persen pada 2050. Artinya akan terjadi penambahan sebesar kurang lebih 2,2 miliar penduduk di perkotaan, sebagian besar tinggal di benua Afrika dan Asia.

Bertambahnya jumlah penduduk suatu wilayah dengan pesat, berarti naiknya kebutuhan akan energi (baca: elektrifikasi) dan peralatan teknologi pendukung (baca: otomasi) yang berjalan linear atau beriringan. Konsekuensinya adalah penduduk perkotaan dan urban akan menjadi konsumen terbesar energi dan otomasi, tanpa dapat dicegah.

Maka, dalam konteks fasilitas perkotaan, sebuah kota yang baik harus bersifat modern (baca: serba cepat) mengakomodasi kebutuhan hidup berkualitas bagi penduduknya, khususnya rumah tinggal. Rumah tinggal yang baik harus mampu memberikan kenyamanan, keamanan, dan kesehatan bagi penghuninya.

Sayangnya, tidak semua hal tersebut dapat dipenuhi secara ideal, karena ketersediaan infrastruktur pendukung kehidupan masyarakat perkotaan dan urban yang tidak merata.

Namun demikian, masyarakat perkotaan dan urban sebenarnya dapat menjadikan rumah mereka sebagai benteng kehidupan yang nyaman dengan memperhatikan prinsip rumah modern itu sendiri. Yaitu, rumah yang sesuai dengan prinsip-prinsip arsitektur modern, termasuk bentuk yang mengikuti fungsi dan manfaat material yang digunakan.

Keberlanjutan dan Teknologi: Aspek Penting Rumah Modern

Saat ini, aspek keberlanjutan/sustainability dan teknologi menjadi sebuah kesatuan isu global yang tidak dapat dipisahkan.

Keberlanjutan mengacu pada praktik memenuhi kebutuhan sekarang tanpa mengorbankan kemampuan generasi mendatang. Sedangkan teknologi mengacu pada alat, teknik, dan proses yang digunakan untuk membuat, mengembangkan, dan memproduksi barang dan jasa.

Baca Juga: Walau Ketahuan Selingkuh, Rumah Tangga Syahnaz Sadiqah dengan Jeje Masih Harmonis

Dalam kaitannya dengan keberlanjutan, teknologi dapat memainkan peran penting dalam membantu mengurangi dampak lingkungan dari aktivitas manusia dan mempromosikan pembangunan berkelanjutan.

Jika ditinjau pada konteks pencapaian target emisi nol bersih secara global pada tahun 2050, rumah modern dapat memberikan kontribusi pengurangan emisi karbon dioksida dengan penerapan prinsip keberlanjutan berbasis teknologi.

Hal ini karena rumah adalah konsumen listrik terbesar yang menyumbang 34% emisi karbon dioksida (data tahun 2019) dan jumlahnya akan meningkat hingga dua kali lipat pada tahun 2050.

Salah satu solusi yang dapat diterapkan melawan perubahan iklim global adalah serangkaian inovasi teknologi hijau yang memanfaatkan sumber energi baru terbarukan, mengurangi konsumsi energi dan melindungi aset lingkungan lainnya.

Inovasi-inovasi tersebut menjadi kunci untuk menciptakan wilayah perkotaan dan urban yang berkelanjutan dengan rumah modern sebagai salah satu backbone-nya.

Selain itu, wilayah perkotaan dan urban diharapkan mendorong inovasi dengan memfasilitasi kolaborasi antara perguruan tinggi, perusahaan pemula, perusahaan teknologi, pengusaha sosial, dan kelompok masyarakat.

Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI