Suara.com - PT Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) kembali mengusulkan tarif Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang baru. KCIC mematok tarif Rp 300 ribu untuk sekali jalan dan sudah termasuk biaya tiket KA Feeder dari Stasiun Padalarang ke Stasiun Bandung.
Direktur Utama KCIC Dwiyana Slamet Riyadi mengatakan, tarif ini belum pasti diputuskan dan ditetapkan, karena sifatnya masih usulan.
Kekinian, dirinya menyebut, tarif kereta cepat masih dibahas dengan Kementerian Perhubungan, LRT Jabodebek, dan PT Kereta Cepat Indonesia (Persero) atau KAI.
"Kita sih mengusulkan Rp 300 ribu. Sudah dengan feeder, LRT. Tapi kan masih kita diskusikan dengan KAI dan LRT," ujarnya di Jakarta, Rabu (13/8/2023).
Selanjutnya, tutur Dwiyana, tarif kereta cepat tanpa feeder dan LRT, KCIC sudah mengusulkan nominalnya sebesar Rp 250 ribu sekali jalan untuk kelas premium ekonom. Sedangkan, untuk kelas eksekutif maupun kelas atasnya, akan ada penyesuaian/
"Soalnya kan first class dan business class kan pasti kita menggunakan dynamic pricing. Karena segmennya kan berbeda, segmented lah kalau itu," imbuh dia.
Tak Dapat Subsidi
![Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menkomarves Luhut Binsar Pandjaitan, Menhub Budi Karya Sumadi lakukan uji coba Kereta Cepat Jakarta-Bandung dari Stasiun KCJB Halim, Jakarta Timur, Rabu (13/9/2023). [Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2023/09/13/52582-presiden-joko-widodo-atau-jokowi-kereta-cepat-jakarta-bandung.jpg)
Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, kereta cepat tidak akan mendapatkan Public Service Obligation (PSO). Artinya, tidak ada subsidi tiket dari pemerintah untuk para penumpang kereta cepat.
"Tidak ada subsidi," ujar Kepala Negara usai menjajal kereta cepat.
Baca Juga: Perasaan Erick Thohir Naik Kereta Cepat Jakarta-Bandung: Berangkat Pagi, Sampai Bandung Pagi Lagi
Namun demikian, Jokowi memastikan, tarif yang diberikan harus melalui perhitungan yang matang, sehingga besarannya tidak tinggi dan bisa menarik penumpang/