Tahir terdata sebagai salah satu dari 50 Warga Tionghoa Perantauan Paling Sukses di Arsip Nasional Republik Tiongkok, dan dianugerahi Penghargaan Ernst & Young Entrepreneur of the Year pada tahun 2011. Dia secara teratur terdaftar sebagai salah satu orang terkaya di Indonesia oleh berbagai publikasi termasuk Forbes.
Tahir memegang banyak posisi, seperti Penasihat Senior di Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat, Ketua Asosiasi Masyarakat dan Pengusaha Tionghoa Indonesia (PERMIT), dan Ketua Kamar Dagang di Komite Tionghoa (KIKT). Dia juga orang Asia pertama yang duduk di dewan pengawas di University of California, Berkeley.
Sebagai seorang olahragawan yang rajin, Tahir juga Ketua Dewan Eksekutif Persatuan Tenis Meja Indonesia (PB PTMSI) dan Asosiasi Tenis Meja Asia Tenggara (SEATTA), dan merupakan pemegang sabuk hitam karate.
Gelar Dato Sri
Tahir dianugerahi gelar kehormatan "Dato' Sri" dari Sultan Pahang Malaysia atas berbagai kontribusinya kepada masyarakat Malaysia. Dia juga diakui oleh Menteri Singapura Lee Kuan Yew atas kontribusinya yang luas terhadap bidang pendidikan di negara tersebut.
Demikian itu profil dan biodata Dato Sri Tohir yang minta izin sambil suapi ibunya untuk membangun rumah sakit di IKN.
Kontributor : Mutaya Saroh