Ia menyebut, dalam kedua program ini, Pupuk Kaltim memberikan edukasi mendalam terkait pemupukan yang efektif dan efisien dengan mengoptimalkan penggunaan pupuk selain pupuk subsidi.
"Per September 2023, kami telah berhasil mencatatkan realisasi 48.585 hektare lahan, dengan jumlah petani yang bergabung mencapai 17.682 orang," kata Budi.
Kedua program ini telah berkembang di berbagai wilayah Indonesia, dan pada 2023, Pupuk Kaltim diamanatkan untuk mengelola Program Makmur di seluruh Sulawesi, seluruh Kalimantan, Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, NTB, NTT dan Papua Barat.
Roadmap Transformasi Jadi Kunci Sukses
Selain melakukan pendekatan edukatif dan ekonomi dengan petani, Pupuk Kaltim memiliki strategi inovasi lain dalam mewujudkan ketahanan pangan.
Sebagai produsen pupuk Urea terbesar di Asia Tenggara, Pupuk Kaltim perlu memiliki arah tujuan bisnis yang berkelanjutan dan terus mampu menopang ketahanan pangan nasional secara lebih baik. Karena itu, Pupuk Kaltim menyusun roadmap transformasi yang tepat sebagai kunci bagi perusahaan untuk berhasil, tidak hanya untuk masa sekarang, tetapi juga di masa yang akan datang.
"Kami telah menyusun roadmap 40 tahun ke depan, yang mana Pupuk Kaltim akan mengembangkan hilirisasi industri petrokimia yang berbasis renewable resources. Hal ini bertujuan untuk mencapai dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik," ujar Budi.
Dominasi pasar di wilayah Asia Pasifik, menurutnya, akan dilakukan melalui 3 pilar dalam prinsip Growth Strategy, yakni Operational and Supply Chain Excellence, yang merupakan keunggulan operasional dan rantai pasok melalui efisiensi energi dan optimalisasi infrastruktur, kemudian Diversification Excellence, yaitu keunggulan diversifikasi dengan mengembangkan bisnis di sektor hilirisasi petrokimia serta energi terbarukan, dan ketiga, Geographical Expansion Excellence, yaitu keunggulan jangkauan pasar dengan meningkatkan kapasitas domestik dan ekspansi di pasar global.
Ketiga strategi ini diterapkan perusahaan dengan tujuan untuk meraih keseimbangan antara lima aspek pada prinsip 5P, yaitu People, Planet, Partnership, Peace dan Prosperity.
Baca Juga: Kementan dan TNI Perkuat Sinergi, Mentan: Ketahanan Pangan Identik dengan Ketahanan Negara
"Salah satu langkah strategis yang telah kami tempuh juga untuk menggenjot performa produksi untuk menjawab kebutuhan pupuk nasional kedepannya adalah melalui proyek pabrik di Fak-fak, Papua Barat," ujar Budi.
Menurutnya, Pupuk Kaltim diberikan mandat oleh pemerintah untuk membangun pabrik urea baru di Fakfak, Papua Barat, yang merupakan Proyek Strategis Nasional, berkapasitas 1,15 juta ton Urea dan 825.000 ton Amoniak.
"Pembangunan pabrik ini selain menyediakan basis yang baik bagi ambisi Pupuk Kaltim di kancah Asia Pasifik, juga semakin menguatkan peran Pupuk Kaltim dalam mendukung ketahanan pangan dan meningkatkan pemberdayaan sosial-ekonomi Indonesia Timur," ujar Budi.