Suara.com - Demi meningkatkan pengetahuan mengenai sektor ekonomi hijau dan digital, CORE Indonesia menyelenggarakan talkshow Youth Economic Night bertajuk “Towards an Inclusive Digital and Green Economy”. Talkshow yang juga bertujuan agar generasi muda bisa menjalankan bisnis digital, namun tetap mengedepankan aspek ramah lingkungan ini digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan Sabtu, (9/12/2023).
Executive Director CORE Indonesia, Mohammad Faisal menjelaskan, di masa kini, menjalankan sebuah bisnis banyak digandrungi kawula muda. Bahkan, tren pengusaha muda akan selalu meningkat setiap tahunnya seiring dengan edukasi yang semakin tepat sasaran dan populasi yang kian padat.
"Hanya saja di depan banyak tantangan yang harus dihadapi oleh para generasi penerus ini," tutur Faisal.
Tantangan terbesar para pengusaha muda ini adalah karena mereka juga didorong untuk turut mensukseskan ekonomi hijau. Menurut Faisal, tidak semua masyarakat paham akan konsep ekonomi hijau ini. Selama ini, banyak masyarakat berpikir, jika ingin melestarikan lingkungan atau mendorong net zero emission, maka aktivitas ekonomi harus dihentikan. Maka dari itu, perlu adanya penyelarasan atau menyesuaikan pola pikir tentang ekonomi hijau.

"Melalui talkshow ini, kami ingin menyampaikan bahwa untuk mendorong pertumbuhan ekonomi tidak harus merusak lingkungan. Bahkan bisa sambil menjaga lingkungan. Ada beberapa best practice yang bisa diinisiasi dan dilakukan agar ini bisa berjalan," ujar Faisal.
Oleh karena itu, CORE Indonesia menghadirkan President Director Pertamina Foundation, Mohammad Faisal; Direktur Digital Business PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk, Muhamad Fajrin Rasyid; Senior Vice President PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk, Revan Hadi; Group COO Fazz Financial Group, Hendoko Kwik; dan Program Officer for SLC, Habibah Hasnah Hermanadi dalam talkshow ini.
Mereka merupakan pembicara dari berbagai bidang di sektor ekonomi hijau dan bisnis digital. Para pembicara tersebut merupakan generasi muda yang inovatif, profesional muda yang berdedikasi, dan praktisi berpengalaman yang telah memberikan kontribusi signifikan di bidangnya. Secara bergantian, mereka akan berbagi pengetahuan dan pengalaman mereka, serta memberikan wawasan tentang bagaimana kita bisa bersama-sama mewujudkan ekonomi digital dan hijau yang inklusif. Adapun talkshow ini diikuti oleh sekitar 590 peserta yang mayoritas merupakan anak muda.
“Kami percaya bahwa generasi muda memiliki peran penting dalam mendorong perubahan menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan inklusif," imbuh Faisal.
Faisal berharap, Youth Economic Night akan menjadi platform yang baik untuk belajar, berbagi ide, dan berkolaborasi. Youth Economic Night dapat menjadi wadah bagi mereka yang ingin berkontribusi dalam membentuk masa depan ekonomi Indonesia yang inklusif dan berkelanjutan.
Baca Juga: PLTA Mentarang Dibangun dengan Anggaran Rp 40 T, Jokowi: Kita Harapkan Jadi Kekuatan Besar Indonesia
"Sekarang waktunya generasi muda menjadi bagian dari perubahan," ajaknya.