Batu Bara, Antara Kemakmuran dan Kelestarian Lingkungan

Iwan Supriyatna Suara.Com
Selasa, 19 Desember 2023 | 15:53 WIB
Batu Bara, Antara Kemakmuran dan Kelestarian Lingkungan
Sarasehan bertajuk “Peran Strategis Batu Bara dalam Transisi Energi” yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Potensi sumber daya dan cadangan batu bara besar yang dimiliki Indonesia perlu dimanfaatkan secara optimal. Tidak hanya berperan penting dalam transisi energi, batu bara juga harus dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Berdasarkan data Badan Geologi, sumber daya batu bara Indonesia masih 99,19 miliar ton dan cadangan sebesar 35,02 miliar ton.

Ezra Leonard Sibarani, Wakil Ketua Umum Indonesia Mining Association, mengatakan jika merujuk pada data cadangan dari Kementerian ESDM, jika produksi batu bara diasumsikan 700 juta ton per tahun, cadangan batu bara baru akan habis 47-50 tahun ke depan.

Jika dipakai sendiri untuk kebutuhan dalam negeri yang diproyeksi 200 jutaan per tahun dengan kalkulasi tren peningkatan Electric Vehicle, umur cadangan batu bara bisa sampai 150 tahun.

“Jadi masih panjang dan kalau kita melihat 2060 NZE, berarti saat itu masih ada batu bara yang banyak. Nah ini mau diapakan,” kata Ezra dalam Sarasehan bertajuk “Peran Strategis Batu Bara dalam Transisi Energi” yang digelar Energy and Mining Editor Society (E2S) ditulis Selasa (19/12/2023).

Selain Ezra, sarasehan menampilkan pembicara Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu Bara Ditjen Minerba Kementerian ESDM Lana Sari; Senior Vice President Pengembangan Batu Bara PT PLN Energi Primer Indonesia Eko Yuniarto; Praktisi Teknologi Boedi Widatnodjo, dan Kepala Pusat Kebijakan Keenergian ITB Dr Retno Gumilang Dewi.

Ezra mengungkapkan saat ini tentangan dalam transisi energi menuju pemanfaatan energi baru terbarukan adalah biaya yang dibutuhkan sangat besar, mencapai Rp3.500 triliun.

Kebutuhan dana yang besar untuk mencapai target dekarbonisasi atau Net Zero Emission (NZE) pada 2060 salah satunya untuk memensiunkan banyak pembangkit listrik bertenaga batu bara. Padahal pembangkit bisa tetap dioperasikan dengan menggunakan teknologi baru yang lebih ramah lingkungan.

“Dengan masih adanya batu bara dan biaya yang mahal untuk transisi energi, kenapa tidak tetap memanfaatkan batu bara,” kata dia.

Baca Juga: Gurita Bisnis Haji Ciut, Pantas Sanggup Gelar Pesta Nikahan Anak 14 Hari 14 Malam

Ezra mengatakan karena potensi batu bara yang besar, IMA merekomendasikan untuk mempertimbangkan apakah bisa menggunakan batu bara lebih dari 2060.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI