Bukan Karena Ditarik, Pemerintah Ungkap Penyebab Stok Beras Kosong di Ritel

Achmad Fauzi Suara.Com
Selasa, 05 Agustus 2025 | 08:27 WIB
Bukan Karena Ditarik, Pemerintah Ungkap Penyebab Stok Beras Kosong di Ritel
Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Dirjen PKTN) Kemendag, Moga Simatupang. [Suara.com/Achmad Fauzi].

Suara.com - Kementerian Perdagangan (Kemendag) menegaskan tidak perintah penarikan beras premium yang terindikasi beras oplosan. Hal ini, agar stok beras tidak mengalami kelangkaan.

Direktur Jenderal Perlindungan Konsumen dan Tertib Niaga (Dirjen PKTN) Kemendag, Moga Simatupang, menjelaskan, sebenarnya pemerintah hanya merekomendasikan agar ritel telah menurunkan harga beras yang terduga oplosan.

Maksud dari beras oplosan ini yaitu, beras yang sebenarnya kualitas medium, tapi dijual dengan harga beras premium.

"Yang jelas pemerintah tidak minta menarik. Pemerintah hanya minta supaya ritel modern menyesuaikan harga terhadap komoditas beras yang tidak sesuai takaran kemarin dan mutunya juga, tapi untuk mencegah kelangkaan kan pemerintah tidak merekomendasikan untuk ditarik, tapi menyesuaikan harganya," ujarnya saat ditemui di Kantor Kemendag, Jakarta yang dikutip, Selasa (5/8/2025).

Satgas Pangan Polri membongkar praktik beras oplosan yang terjadi pada kategori beras premium. [Suara.com]
Satgas Pangan Polri membongkar praktik beras oplosan yang terjadi pada kategori beras premium. [Suara.com]

Di tempat yang sama, Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Iqbal Shoffan Sofwan, menuturkan pihak ritel tidak melakukan penarikan stok beras. Hanya saja, ritel kekinian sangat waspada dalam menjual beras.

"Aprindo itu sebenarnya nggak menarik, cuma sekarang itu lebih berhati-hati menerima beras baru dari pembelian. Mereka betul-betul melakukan pengecekan. Jangan sampai nanti ujung-ujungnya yang repot di mereka juga," jelasnya.

Iqbal menambahkan, stok beras premium yang kosong di rak ritel itu untuk melakukan pengecekan terhadap mutu dan berat. Para ritel, bilangnya, melakukan verifikasi lebih lanjut agar kasus beras oplosan tidak kembali terjadi.

"Mereka harus pastikan apa yang tercantum dalam kemasannya, beratnya berapa, mereka verifikasi. Kemudian SNI-nya bagaimana, mereka juga verifikasi sehingga memang beras-beras yang dipajang pada akhirnya dari gerai-gerai anggota Aprindo itu agak lambat perputarannya," imbuhnya.

Baca Juga: Dirut Food Station Tersangka Kasus Beras Oplosan, Pemprov DKI Bilang Begini

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI