Klaim Jokowi
Baru-baru ini Presiden Jokowi meyakini sudah ada investor asing yang masuk ke IKN. Ia menyebut investor asing yang menanamkan modal di IKN masuk melalui investor lokal.
"Selama yang di domestik masih berbondong-bondong, saya kira—tapi juga sebetulnya yang investor dalam negeri pun sebetulnya itu pun sudah partner-an sama yang asing," ujar Jokowi saat meninjau progres pembangunan Hotel Nusantara di IKN, Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Rabu (20/12).
"Satu-dua saya tahu sudah partner-an dengan asing. Sebetulnya juga sama saja," tegas Jokowi seperti dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden.
Rencananya, periode 2022-2024, pemerintah menetapkan anggaran pembangunan IKN sebesar Rp75,5 triliun, dengan rincian Rp5,5 triliun pada 2022, Rp29,4 triliun pada 2023, dan Rp40,6 triliun pada 2024.
Menurut situs resmi IKN, anggaran akan ditopang oleh APBN sebesar 53,5% dan sisanya menggunakan dana dari kerja sama pemerintah dan badan usaha (KPBU), BUMN, serta swasta.
Kekinian, persentase penggunaan anggaran IKN dari APBN telah berubah menjadi hanya 30 % pada Mei 2023. Investor asing pun masih ragu untuk langsung memberikan modal dalam proyek IKN karena beberapa faktor.
Persentase APBN yang berkurang ini salah satunya. Sebab dengan berkurangnya sokongan dari pemerintah, swasta dan asing pun tidak cukup yakin melakukan investasi. Pasalnya, investasi di IKN baru terlihat keuntungannya 20-30 tahun ke depan.
Selain itu, dikutip dari BBC Indonesia, Kepala Pusat Industri Perdagangan dan Investasi Institute for Development of Economics and Finance (INDEF), Andry Satrio Nugroho berpendapat minimnya investor asing di IKN lantaran situasi politik 2024 mendatang.
Baca Juga: Profil Agung Sedayu Group: Investor IKN yang Disebut Gibran, Siapa Pemiliknya?
Mengingat, masing-masing kandidat capres-cawapres memiliki sikap berbeda terhadap kelanjutan IKN.