Perusahaan Tambang Harus Serius Implementasikan ESG

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 26 Januari 2024 | 22:10 WIB
Perusahaan Tambang Harus Serius Implementasikan ESG
Seminar Nasional ESG: Adaptasi ESG melalui Dekarbonisasi dan Pelestarian Keanekaragaman Hayati untuk Menyongsong Pertambangan Berkelanjutan" di Jakarta, Jumat, 26 Januari 2024.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Zuzy mengatakan ESG mendorong bad temptations. Pasar sangat menarik untuk para fund managers biaya lebih tinggi membuat institusi bergerak cepat ke pasar. Di sisi lain, lanjut Zuzy, Sebagian masyarakat tidak tertarik untuk mendengar tentang trade off tujuan lingkungan, sosial dan tata kelola.

“Ada banyak yang mengutak atik konsep dan angka beberapa menduga green washing dalam skala besar. Bagaimanapun the idea and importance of esg is highly,” katanya.

Zuzy meyakini ESG adalah public coach atau terkait market layer. Sebenarnya ini harus diselesaikan oleh government sehingga perlu adanya regulasi.

“KLHK sudah menerapkan di PROPER. Jadi sebenarnya tidak kurang landasan untuk ESG, maupun SDG’s,” katanya.

Mahmud Subagya, Manager Environmental PT Agincourt Recources, mengatakan cucu perusahaan Grup Astra, Agincourt melakukan implementasi dengan induk usaha Astra. Agincourt mengambil enam aspirasi yang difokuskan pada target 2030.

Enam target adalah menurunkan emisi GRK sampai 30 persen pada 2030, manajemen energi yakni 50% bauran EBT di Grup Astra, manajemen air, manajemen limbah pabrik, keberagaman dan inklusivitas karyawan, kesehatan dan keselamatan kerja karyawan.

“Yang paling challenging adalah GRK yang dihasilkan oleh bahan bakar. Dulu kami menggunakan 20 generator bahan bakar solar dengan konsumsi 3 juta liter. Kini kami sudah membangun PLTS 2,1 MWp. PLTS masih belum mengkaver energi yang kami butuhkan sehingga konsumsi energi listrik PLN masih besar,” kata Mahmud.

Keanekaragaman Hayati

Mahmud mengatakan Agincourt mempunyai kebijakan lingkungan untuk meminimalkan semua dampak yang timbul.

Baca Juga: PERTAABI Dukung Wujudkan Bisnis Berwawasan ESG dan Penerapan Green Energy

“Ada mitigasi yang dilakukan sehingga tidak muncul risiko-risiko. Efisiensi energi menjadi suatu kebutuhan, harus dilakukan. Ini merupakan peran perusahaan dalam pengendalian iklim,” katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI