Kinerja Manufaktur Positif, Tak Ada Deindustrialisasi

Iwan Supriyatna Suara.Com
Jum'at, 29 Maret 2024 | 10:37 WIB
Kinerja Manufaktur Positif, Tak Ada Deindustrialisasi
Ilustrasi Perusahaan Manufaktur.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Lebih lanjut, Kiki mengungkapkan bahwa ada sejumlah upaya yang harus dilakukan oleh pemerintah agar sektor industri di Indonesia terus semakin maju.

Adapun faktor pertama yaitu, kualitas institusi dan lingkungan. Dikatakan Kiki, kualitas institusi biasanya diukur dari iklim investasi atau indeks kemudahan berusaha.

Faktor kedua yaitu, environment dan sosial.

"Faktor sosial dilihat dari keberpihakan pemerintah terhadap rakyat, serta bagaimana pemerintah mengatasi ketimpangan kemiskinan. Itu yang dilihat," jelasnya.

Faktor ketiga yang paling penting yaitu, jumlah penduduk muda dan produktivitas.

"Produktivitas itu parameter ukurannya salah satunya dilihat dari cara menghasilkan barang yang rumit atau complexity index. Sayangnya, complexity index Indonesia masih jauh di bawah Malaysia, Thailand dan Vietnam. Artinya, kalau penduduknya banyak tapi tidak produktif ya repot," jelasnya.

Faktor keempat, yang tidak kalah pentingnya yaitu, infrastruktur yang mampu menurunkan harga logistik.

"Kalau infrastruktur tidak bagus, logistik mahal, investor juga tidak mau investasi manufaktur di Indonesia," katanya.

Kiki juga menyebut peran Kementerian Perindustrian (Kemenperin) dalam memajukan sektor manufaktur Indonesia menjadi sangat penting.

Baca Juga: PMI Manufaktur Nasional Ekspansif Jadi Momentum Pemerintah Keluarkan Kebijakan Yang Pro Industri

Menurutnya, untuk memajukan sektor manufaktur harus melalui pendekatan internasional. Pasalnya, manufaktur mampu mengaitkan investasi dengan eskpor.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI