“Dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan feronikel direncanakan mulai terealisasi di triwulan kedua tahun 2024,” kata Faisal.
Volume produksi bijih nikel konsolidasian Antam mencapai 1,44 juta wet metric ton (wmt), dengan capaian volume penjualan bijih nikel konsolidasian Antam pada 1Q24 yang ditujukan untuk permintaan di pasar domestik sebesar 1 juta wmt.
Pada 1Q24, kontribusi penjualan Segmen Bauksit dan Alumina dengan proporsi sebesar 4% terhadap total penjualan Antam dan nilai penjualan mencapai Rp351,26 miliar. Nilai penjualan Segmen Bauksit dan Alumina pada 1Q24, tumbuh 8% dari capaian pada 1Q23 sebesar Rp326,50 miliar.
Pada 1Q24 Antam mencatatkan volume produksi bijih bauksit yang digunakan sebagai bahan baku pabrik Chemical Grade Alumina (“CGA”) serta penjualan kepada pihak ketiga sebesar 153 ribu wmt. Pada tahun 2024, perusahaan berfokus pada pengembangan penjualan bauksit di dalam negeri.
Dengan telah diperolehnya perizinan pada Maret 2024, penjualan bauksit direncanakan terealisasi mulai triwulan kedua tahun 2024. Sementara itu volume produksi produk alumina pada 1Q24 mencapai 24.753 ton alumina.
Pada 1Q24, capaian penjualan alumina mencapai 38.862 ton alumina, meningkat 18% jika dibandingkan volume penjualan alumina pada 1Q23 sebesar 33.069 ton alumina.