Berikut agenda pelaksanaan DCF 2024:
- Hari pertama: Gelaran Seni Tradisi, Aksi Dieng Bersih dan Penanaman Pohon, acara Napak Tilas.
- Hari kedua: Ruwatan Anak Berambut Gimbal yang menjadi acara unggulan dalam setiap penyelenggaraan DCF, dan Jazz Atas Awan malam harinya.
Napak Tilas adalah perjalanan para sesepuh dan pemangku adat untuk melihat tempat-tempat yang mempunyai nilai kearifan lokal yang tinggi. Tujuannya menyeimbangkan hubungan manusia dengan alam sekitarnya dan manusia dengan manusia.
Kemudian acara ruwatan anak rambut gimbal termasuk dalam tradisi unik milik masyarakat setempat.
"Hingga saat ini yang mendaftar acara ruwatan sudah sekitar 20 anak berambut gimbal, tapi nanti akan kami pilih sekitar 7-9 anak," tukas Alif Faozi.
Proses pemilihan anak berambut gimbal dilakukan melalui survei yang dilakukan para sesepuh. Tujuannya untuk memastikan apakah anak berambut gimbal ini benar-benar ingin mengikuti ruwatan dan untuk mengetahui permintaan dari masing-masing anak.
Ruwatan harus dilakukan atas keinginan dari anak berambut gimbal, bukan karena kehendak orangtuanya.
Selain itu, permintaan dari anak berambut gimbal yang mengikuti ruwatan akan disiapkan panitia.
"Oleh karena itu, sesepuh dan panitia akan berkunjung ke rumah anak-anak berambut gimbal itu," tambahnya.
Baca Juga: Hasil Perikanan Manggarai Barat Bukukan Cuan Rp 1 M, Produk UMKM Ikut Diekspor