Realisasi program ini berkerjasama dengan Kementerian Koperasi UKM dan Kementerian Perindustrian, melalui boothcamp hingga business mathing untuk membuka peluang pasar internasional dengan lebih luas.
Pendampingan intensif pun dilakukan Pupuk Kaltim bagi UMKM binaan yang dinilai memenuhi persyaratan ekspor, mulai dari penyiapan dokumen hingga kurasi produk secara bertahap.
Bahkan pengurusan hak paten maupun sertifikasi produk sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI), pun difasilitasi Pupuk Kaltim untuk mendorong daya saing dan jaminan kualitas yang dihasilkan.
“Saat ini sejumlah UMKM binaan Pupuk Kaltim telah berorientasi ekspor, dengan buyer potensial dari berbagai negara seperti Saudi Arabia, Singapura, Malaysia, Thailand, Jerman, Afrika Selatan dan Filipina,” tambah Anggono.
Program ekspromit sengaja difokuskan Pupuk Kaltim untuk mendorong UMKM naik kelas dan berdaya saing global.
Hal ini bentuk kontribusi dalam mengembangkan ekonomi lokal dan pemberdayaan masyarakat secara optimal, hingga akhinya usaha binaan Pupuk Kaltim berhasil menumbuhkan iklim usaha dengan potensi pasar yang signifikan.
"Upaya ini terus kami dorong agar produk lokal makin dikenal dan memiliki peluang untuk lebih berkembang seiring potensi pasar yang semakin terbuka," kata Anggono.
Selanjutnya untuk program PKT BISA, merupakan upaya Perusahaan untuk menggiatkan kembali pemanfaatan kompos, guna menekan penggunaan pupuk kimia secara berlebih sekaligus mendorong terciptanya ekonomi sirkular di sektor pertanian.
Hal ini dilakukan agar tata kelola lahan yang lebih ramah lingkungan bisa diterapkan para petani dalam memaksimalkan potensi komoditas pertanian.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Penyintas Terorisme, Pupuk Kaltim Salurkan Bantuan Kemanusiaan Rp 820 Juta
PKT BISA mengintegrasikan kelompok tani, peternakan, perikanan, UMKM dan Koperasi menjadi kelompok besar yang berlokasi di Dusun Babadan Desa Kepuh Rejo, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan Jawa Timur.