Pada masa jabatan pertamanya, Trump pernah mencoba melibatkan China dalam perundingan pengurangan senjata nuklir, namun upaya tersebut gagal. Rusia juga sempat menangguhkan partisipasinya dalam perjanjian The New START (Strategic Arms Reduction Treaty) selama pemerintahan Biden, karena AS dan Rusia terus memperpanjang masa pakai atau mengganti persenjataan nuklir era Perang Dingin mereka.
Menurut laporan Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) pada 2023, jumlah hulu ledak nuklir di dunia meningkat menjadi 9.576 pada 2023 dari 9.440 pada 2022. Sekitar 90% senjata nuklir dunia dimiliki oleh AS dan Rusia.
Beberapa negara, termasuk China, Rusia, India, Pakistan, dan Korea Utara, tercatat menambah jumlah hulu ledak nuklir mereka. China disebut mengalami pertumbuhan pesat dalam persenjataan nuklir dan berpotensi memiliki rudal balistik antarbenua (ICBM) sebanyak AS atau Rusia pada akhir dekade ini.