"Maka penting juga dipersiapkan SDM dalam negeri yang kompeten sesuai bidang-bidang yang diprioritaskan agar dapat memenuhi kebutuhan tenaga kerja," jelasnya.
Potensi Danantara dalam Pengelolaan Investasi Negara
Presiden Prabowo menyatakan Danantara akan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia dengan operasional yang diharapkan mirip seperti holding Temasek dari Singapura.
Danantara nantinya akan mengelola aset senilai USD 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350), dengan proyeksi dana awal mencapai USD 20 miliar.
Danantara akan mengelola modal yang ada di BUMN ke dalam proyek-proyek berkelanjutan dan berdampak tinggi bagi masyarakat. Proyek-proyek ini disebut dapat membantu Indonesia mencapai target pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen.
Modal dan Pengawasan Danantara
Sebagai Badan Pengelola Investasi, Danantara akan mendapatkan modal dari penyertaan modal negara serta sumber lain. Penyertaan modal negara dapat berasal dari dana tunai, pemberian barang milik negara, dan kepemilikan saham negara pada BUMN.
Cucun pun meminta Dewan Pengawas dan Badan Pelaksana Danantara menjalankan pengawasan serta operasionalnya secara optimal.
"Sehingga Danantara dapat membawa dampak besar bagi pertumbuhan ekonomi negara. Karena saat perekonomian kita maju, pastinya kesejahteraan rakyat juga akan meningkat. Itu harapan kita bersama," tambahnya.
Baca Juga: SBY Minta Demokrat Kawal Danantara: Pastikan untuk Kepentingan Seluruh Rakyat, Bukan untuk Sebagian