Sementara itu, Menteri Perdagangan Budi Santoso memastikan, program operasi pasar akan terus digencarkan untuk memastikan harga pangan tetap terjangkau bagi masyarakat. Mendag juga mengimbau masyarakat agar tidak khawatir terkait ketersediaan bahan pokok.
Ia memastikan pemerintah akan bertindak cepat jika ada indikasi kelangkaan atau kenaikan harga yang tidak wajar.
Kepala Badan Pangan Nasional Arief Prasetyo Adi mengatakan, operasi pasar ini sesuai dengan perintah Presiden Prabowo agar masyarakat selama Ramadan dan Idulfitri dapat memperoleh harga pangan pokok yang lebih murah.
“Jadi ini cara kita menurunkan dan menjaga ketersediaan, yakni dengan mendekatkan diri ke masyarakat sebagai konsumen. Insya Allah harga bisa terkendali," lanjutnya.
Sebagai informasi, Operasi Pasar Pangan Murah mulai berlangsung 24 Februari 2025 hingga 29 Maret 2025. Saat ini, operasi pasar dilaksanakan di 215 kantor pos di Pulau Jawa, 110 kantor pos di luar Pulau Jawa, dan akan dimasifkan hingga 4.500 gerai kantor pos di seluruh Indonesia. Selain itu, jaringan BUMN Pangan dan 88 Unit Pelaksana Teknis Kementerian Pertanian akan dimanfaatkan sebagai lokasi operasi pasar.
Operasi Pasar ini melibatkan Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Kementerian Pertanian, Kementerian BUMN, Kementerian Perdagangan, Kementerian Dalam Negeri, Badan Pangan Nasional, dan Satgas Pangan.
Adapun pasokan pangan disediakan oleh sejumlah jaringan asosiasi petani dan pengusaha komoditas, serta BUMN Pangan seperti Perum BULOG, ID FOOD, PTPN, PT Berdikari, dan PT PPI dengan harga yang lebih rendah dibandingkan HET.