Geruduk Kemnaker, Driver Ojol Beberkan Kerugian dari Layanan Grab Hemat

Achmad Fauzi Suara.Com
Jum'at, 09 Mei 2025 | 19:31 WIB
Geruduk Kemnaker, Driver Ojol Beberkan Kerugian dari Layanan Grab Hemat
Ratusan mitra pengemudi Grab di Yogyakarta menggelar aksi damai menolak program baru yang dinilai merugikan mereka. [Dok Pribadi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Driver ojek online mulai gelisah soal layanan Grab Hemat yang dinilai justru membuat rugi dan tak membuat peningkatan pendapatan.

Maka dari itu, Ratusan driver ojek online (ojol) yang tergabung dalam Koalisi Pandawa V yakni Koalisi Ojol Nasional (KON), Laskar Malari, Keluarga Besar Driver Jabodetabek (KBDJ), Tiga Pilar, dan Kalibata Bersatu terus melakukan protes terhadap produk Grab Hemat yang dinilai merugikan dan menyengsarakan para mitra driver ojol.

Pada Kamis. 8 Mei 2025, ratusan driver ojol itu mendatangi kantor Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jalan Gatot Soebroto, Jakarta, demi memprotes aplikator, salah satunya terkait program langganan Hemat yang dijalankan Grab. Program Hemat itu dinilai tidak fair dan membuat pendapatan mitra driver turun drastis.

Juru Bicara Koalisi Pandawa V, Mohammad Rahman mengatakan bahwa Grab sebelumnya sudah mengeluarkan program Grab Hemat. Akan tetapi program ini ternyata berdampak signifikan terhadap semua mitra ojol, baik yang sebelumnya sudah mendapatkan Bonus Hari Raya (BHR) maupun yang belum dapat BHR.

"Dampaknya besar (Grab Hemat), Komisi 20 persen tetap, tapi sekarang ada potongan tambahan per orderan kalau ikut program Grab Hemat, antara Rp3.000–Rp20.000. Kalau tidak ikut Grab Hemat, tidak dapat orderan. Ini yang menyakitkan teman-teman di lapangan," ujar Mohammad seperti yang dikutip Jumat (9/5/2025).

Dia mengatakan, BHR yang sebelumnya diperoleh mitra driver saat menyambut Hari Raya Lebaran di Maret lalu juga dianggap 'menipu', karena BHR itu menjadi beban baru bagi mitra, lantaran muncul tarif produk layanan Hemat yang dinilai memberikan fee terlalu rendah bagi para mitra.

"Artinya, BHR ini tidak dinikmati semua driver. Tapi dampaknya kini dirasakan oleh semua, khususnya mitra Grab," imbuh Mohammad.

Oleh sebab itu, para driver pun mendesak agar Kemnaker segera memanggil pihak Grab untuk mendorong penghapusan program Hemat tersebut.

"Kami nggak minta duit, cuma minta keadilan. Grab Hemat itu menyengsarakan mitra. (Pemerintah) Panggil aplikator, minta Grab Hemat dihapus," imbuh dia.

Baca Juga: Ojol Geruduk Kemnaker: Tolak Politisasi, Jangan Paksa Kami Jadi 'Buruh'!

Dalam kesempatan yang sama, Dani Stefanus, perwakilan ojol dari Laskar Malari, menambahkan pemerintah melalui Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Yassierli dan Wamenaker Immanuel ‘Noel’ Ebenezer mestinya bertanggung jawab atas dampak BHR yang berujung pada adanya program Hemat yang digagas Grab.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI