Lalu, barang elektronik juga mengalami kenaikan harga. Konsumen juga akan dikenakan tarif tinggi bulan ini, mengingat banyaknya produk yang diproduksi atau dirakit di India dan China. Meskipun ada upaya untuk memperluas rantai pasokannya, Apple masih memproduksi sebagian besar iPhone-nya di China, melalui pemasok Foxconn, di mana ekspor perangkat keras akan dikenakan tarif sebesar 54 persen mulai 9 April.
Analis Apple Ming-Chi Kuo memperkirakan bahwa pembeli iPhone kelas atas AS, yang mencapai 70 persen dari penjualan, "relatif lebih menerima kenaikan harga." Selain langkah-langkah yang diumumkan pada hari Rabu, pemerintahan Trump juga telah memberlakukan tarif sebesar 25 persen terhadap kendaraan yang tidak dibuat di Amerika Serikat -- sebuah langkah yang menurut para analis dapat menambah biaya mobil rata-rata hingga ribuan dolar.
Lalu, saham perusahaan pakaian dan tekstil, yang mengandalkan tenaga kerja murah di negara-negara termasuk Tiongkok dan Vietnam, turun tajam pada hari Kamis, dengan Nike anjlok lebih dari 13 persen dan Gap anjlok lebih dari 20 persen.
Tarif baru yang diumumkan pada hari Rabu berarti impor ke Amerika Serikat dari Tiongkok dan Vietnam akan dikenakan pajak masing-masing sebesar 54 persen dan 46 persen.
Laboratorium Anggaran Yale memperkirakan dampak tarif baru-baru ini, hingga dan termasuk pengumuman hari Rabu, akan menyebabkan kenaikan biaya pakaian dan tekstil sebesar 17 persen. Lembaga tersebut menghitung bahwa dampak keseluruhan tarif yang diumumkan sejauh ini terhadap harga setara dengan kerugian rata-rata per konsumen rumah tangga sebesar $3.800.