Tips TKI Biar Bisa Jadi Juragan saat Pulang ke Indonesia

Senin, 21 April 2025 | 14:47 WIB
Tips TKI Biar Bisa Jadi Juragan saat Pulang ke Indonesia
Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tipsnya bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar bisa kaya dan sukses (Foto:Istock)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan tipsnya bagi Pekerja Migran Indonesia (PMI) agar bisa kaya dan sukses saat pulang ke Indonesia. Apalagi bekerja di luar negeri memiliki gaji yang tinggi sehingga bisa dana pensiunan usai selesai bekerja.

Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Perlindungan Konsumen Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Frederica Widyasari Dewi mengatakan cara agar bisa menjadi juragan adalah harus menyiapkan kemampuannya dalam bekerja. Serta memiliki surat resmi bekerja yang resmi.

"Pertama kalau PMI mau berangkat harus yang legal karena banyak orang kerja kemudian banyak mendapat masalah karena dia berangkat ilegal kemudian kesiapan dia sendiri bagaimana dia menyiapkan dirinya tadi skill bahasa pekerjaan dan lain-lain," kata Frederica di Gedung Kemenkeu, Jakarta, Senin (21/4/2025).

Selanjutnya adalah pintar mengelola keuangannya. Salah satunya bisa menentukan kebutuhan prioritas serta menyisihkan gajinya untuk ditabung sebagai dana pensiunan nanti. " Ya itu tadi pengelolaan keuangan ya sangat penting menurut kami karena orang mencarikan tujuannya adalah keuangan ya untuk dapat uang supaya nanti dia enggak harus kerja selamanya kita semua bekerja pengennya enggak selamanya bekerja dong. Suatu saat kita bisa pensiun dan menikmati dan sebagainya jadi dia harus bisa mengeluarkan uang dengan baik satu," bebernya.

Dia pun menambahkan agar para PMI belajar mengenai literasi keuangan. Hal ini agar tidak terkena kejahatan penipuan di sektor lembaga jasa keuangan. Lantaran, masih ada yang terkena investasi bodong.

" Pekerja migran Indonesia jadi itu kita harus kita harus siapkan mereka dengan baik dan juga keluarganya dengan edukasi-edukasi yang diberika,"jelasnya.

Sebagai informasi, Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang kena penipuan pada lembaga jasa keuangan. Salah satunya mengenai, skema penipuan berbasis hubungan asmara atau love scam.

" Banyak love scam juga nanti rasanya dari P2M juga sudah membekali ya. Hati-hati banyak sekali skema-skema penipuan-penipuan yang harus diwaspadai supaya Bapak-ibu ini, mas-mbak ini bekerja dengan penuh keringat ya, dengan penuh air mata meninggalkan keluarga di rumah," katanya.

Adapun, love scamming adalah bentuk penipuan di mana penipu menggunakan identitas palsu online untuk mendapatkan kepercayaan dari korban dan kemudian memanfaatkannya untuk keuntungan finansial.
Penipu biasanya berusaha menciptakan hubungan romantis palsu, kemudian menggunakan manipulasi emosional atau bahkan menipu untuk meminta uang atau barang berharga dari korban.

Baca Juga: Pemerintah Targetkan Kirim 425 Ribu PMI yang Bekerja di Luar Negeri

Sementara itu, Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia Destry Damayanti menyampaikan, dengan kemajuan sistem pembayaran yang dimiliki oleh Indonesia saat ini, para pekerja migran sudah dapat dengan mudah mengirimkan uangnya ke keluarga di dalam negeri ataupun mengkonversinya dalam mata uang rupiah.

"Jadi Bank Indonesia akan terus mendukung para pekerja migran dimana mereka itu adalah pejuang valas, pejuang devisa kita. Dan itu sangat dibutuhkan untuk memperkuat sektor eksternal kita,"imbuhnya.

Kata dia, berdasarkan Indonesia Anti-Scam Centre (IASC) juga masih ada PMI yang tertipu beberapa investasi bodong. Baik melalui pesan maupun panggilan telepon yang cukup meresahkan para pekerja tersebut.

"IASC tentang penipuan pekeja migran indonesia dan keluarga dirumah banyak kebutuhan. Spam nextnya untuk apa investasi atau UMKM dan banyak hal dilakukan," bebernya.

Selain itu, dia menyayangkan beberapa kasus di mana PMI pulang ke Indonesia tanpa membawa hasil yang seharusnya mereka nikmati. Adapun dari mereka justru menjadi korban penipuan saat berada di bandara, saat sudah kembali ke tanah air.

"Jangan sampai nanti pulang-pulang zonk ya. Karena banyak juga kita dengar, baca di berita bukan ketipu di sana tapi ketika balik ke Indonesia di bandara ketemu orang dan lain-lain uangnya hilang dan sebagainya. Ditawar investasi ilegal, investasi bonong dan lain-lain," ujarnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI