PANI Bedah Rumah Warga Yang Tak Layak Huni

Sabtu, 26 April 2025 | 08:37 WIB
PANI Bedah Rumah Warga Yang Tak Layak Huni
Ilustrasi Rumah Tak Layak Huni. Foto Ist.
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) bakal melakukan program bedah rumah yang tak layak huni. Inisiatif ini terwujud berkat sinergi apik antara pemerintah dan dunia usaha, menyusul langkah Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait yang menggandeng tokoh properti ternama, Sugianto Kusuma alias Aguan, pemilik kawasan megaproperti PIK2.

Sebagai langkah awal tim dari PIK2 bersama perangkat Kecamatan Teluknaga terjun langsung ke lapangan pada 17 dan 21 April 2025. Mereka meninjau kondisi sepuluh rumah warga yang akan menjadi sasaran utama program bedah rumah ini.

Enam rumah nelayan di wilayah Tanjung Pasir dan empat rumah warga yang tersebar di berbagai desa di Kecamatan Teluknaga menjadi prioritas awal. Di antaranya adalah kediaman Ibu Utin di Desa Teluknaga, Bapak Suganda di Kampung Melayu Timur, Ibu Nasih di Desa Pangkalan, serta Bapak Baijuri di Kampung Sukadamai.

Rizki Rizani Fachzi, Sekretaris Camat Teluknaga, menyaksikan langsung kondisi memprihatinkan tersebut. “Di sini kita bisa melihat kondisi awal existing warga masyarakat dengan rumahnya yang sudah banyak bolong, dan juga tidak layak huni. Alhamdulillah, di sini ada CSR dari PIK2 yang Insya Allah ke depannya PIK2 bersama-sama dengan Pemerintah Kabupaten Tangerang Kecamatan Teluknaga akan siap membantu untuk membedah rumah ini. Terima kasih kepada PIK2 ASG,” ungkapnya dikutip Sabtu (26/4/2025).

Kisah yang paling menyentuh hati datang dari Maria, putri dari Ibu Nasih, salah satu penerima bantuan. Dengan suara lirih, ia melukiskan betapa beratnya kehidupan yang mereka jalani selama ini. “Kalau hujan suka bocor, kamar mandi masih di luar, aku juga belum punya WC. Puji syukur sekali, karena itu sebagian dari doa-doa aku, harapan aku juga,” tutur Maria, dengan mata yang berkaca-kaca menahan haru.

Bagi Maria dan ribuan warga lain yang masih berjuang dalam kondisi ekonomi yang sulit, uluran tangan dari PIK2 ini bukan sekadar perbaikan fisik semata. 

Program bedah rumah yang diinisiasi oleh PIK2 ini bukan hanya sekadar bagian dari tanggung jawab sosial perusahaan. Lebih dari itu, program ini adalah wujud nyata kehadiran dunia usaha di tengah-tengah kehidupan masyarakat yang membutuhkan. Ketika pemerintah dan sektor swasta bersatu padu, yang tercipta bukan hanya bangunan fisik yang baru, melainkan juga harapan dan semangat untuk menjalani kehidupan yang lebih baik.

Sebelumnya, Menteri Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP) Maruar Sirait mengungkapkan, Pendiri Agung Sedayu Group (ASG) Sugianto Kusuma (Aguan) melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berkomitmen untuk merenovasi 2.000 rumah tidak layak huni (RTLH) di sejumlah wilayah Indonesia.

Komitmen ini diwujudkan melalui program tanggung jawab sosial perusahaan yang dilakukan di beberapa daerah mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, hingga Jakarta.

Baca Juga: Peran Swasta Dukung Pembangunan Pemerintah Daerah

"Di sektor perumahan dalam bentuk komitmen CSR ada 500 merenovasi di Jawa Barat, 500 Jawa Tengah, 500 Jawa Timur 500, Banten 500, dan Jakarta 500. (Bantuan) dari Pak Aguan Buddha Tzu Chi," ungkap Ara, sapaan akrabnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI