IHSG Terus Melaju Naik di Pada Senin Pagi, Didorong oleh Saham-saham Ini

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 28 April 2025 | 09:14 WIB
IHSG Terus Melaju Naik di Pada Senin Pagi, Didorong oleh Saham-saham Ini
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terus melaju naik pada pembukaan perdagangan hari Senin (28/4/2025). IHSG dibuka menguat di level 6.716.

Mengutip data RTI Business, hingga pukul 09.06 WIB, IHSG masih nyaman di zona hijau dengan naik sebesar 43,93 poin atau naik 0,066 persen menuju ke level 6.722.

Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,65 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp969,6 miliar, serta frekuensi sebanyak 100,8 ribu kali.

Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 288 saham bergerak naik, sedangkan 124 saham mengalami penurunan, dan 213 saham tidak mengalami pergerakan.

Di perdagangan hari ini, beberapa saham yang mengalami kenaikan sebagai penggerak IHSG diantaranya, FORU, INET, IOTF, BBYB, DATA, BCAP, CNMA, NINE, MSIN, ISAT, AKRA, dan PTRO.

Sementara, saham-saham yang alami jeblok pada perdagangan hari ini diantaranya, SMIL, MEJA, BJBR, BLES, KKGI, CENT, DIVA, MINE, NETV, PDPP, KJEN, NIKL, UNVR, dan BNBA.

Proyeksi Hari Ini

IHSG diprediksi akan kuat bertahan di zona hijau pada perdagangan Senin ini. Menurut Head of Retail Research BNI Sekuritas, Fanny Suherman mengatakan, banyak faktor yang membuat IHSG bisa menguat hari ini.

Apalagi pada jumat pekan lalu. IHSG ditutup naik 0,99 persen, dan disertai aksi beli asing sebesar Rp90 Miliar. Saham yang paling banyak dibeli asing adalah ANTM, BBCA, ASII, GOTO dan UNVR.

Baca Juga: Hari Ini Turun Rp5.000, Deretan Harga Emas Antam dari 0,5-1.000 Gram

"IHSG hari ini masih berpotensi melanjutkan kenaikan dengan level support IHSG 6.600-6.650 dan Resistance, 6.700-6.780," ujarnya dalam riset yang dikutip, Senin (28/4/2025).

Menurut dia, dari sisi luar negeri, Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Jumat (25/4) dan mencetak kenaikan mingguan karena investor menganalisis laporan laba persahaan dan mencari tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan AS-China.

Indeks Dow Jones Industrial Average naik 0,05 persen, S&P 500 naik 0,74 persen dan Nasdaq Composite naik 1,26 persen. Di sisi emiten, saham Alphabet naik 1,7 persen, setelah induk perusahaan Google itu membukukan kenaikan 28 persen dalam pendapatan Google Cloud dan meyakinkan investor bahwa investasi AI-nya membuahkan hasil.

Saham Intel turun 6,7 persen setelah memberikan perkiraan pendapatan dan laba yang lemah. Beijing membebaskan beberapa impor AS dari tarif 125 persem tetapi menolak klaim negosiasi Trump, menyusul pernyataan de-eskalasi baru-baru ini dari Menteri Keuangan Scott Bessent.

"Hal ini menjadi pertanda terbaru bahwa dua ekonomi terbesar di dunia itu sedang meredakan ketegangan perang dagang mereka," kata Fanny.

Sementara, lanjut Fanny, Bursa Saham Asia Pasifik Menguat Didukung Sentimen Positif dari Wall Street. Pasar saham Asia-Pasifik menguat pada Jumat (25/4) setelah Wall Street mencatatkan penguatan selama tiga hari berturut-turut, didorong oleh kenaikan saham-saham teknologi.

Sentimen investor juga membaik seiring dengan meredanya retorika tarif dari AS, yang dinilai memberikan harapan terhadap iklim perdagangan global. Indeks Nikkei 225 Jepang naik 1,90 persen, dan Topix menguat 1,37 persen.

Di Korea Selatan, indeks Kospi menguat 0,95 persen dan indeks Kosdaq naik 0,50 persen, menyusul laporan bahwa negara tersebut semakin mendekati kesepakatan perdagangan dengan AS. Sementara itu, indeks Hang Seng Hong Kong naik 0,32 persen, CSI 300 China 0,07 persen, dan Taiex Taiwan meningkat 2,02 persen. Sedangkan, pasar saham Australia tutup karena hari libur nasional.

Sementara, riset dari CGS Internasional Sekuritas Indonesia melihat sentimen penguatan indeks di bursa Wall Street, laporan keuangan emiten di 1Q25 dan aksi beli investor asing diprediksi akan menjadi sentimen positif pada IHSG.

Kemudian, sentimen positif juga didorong dari naiknya beberapa harga komoditas seperti minyak mentah, CPO, timah, gas dan pulp berpeluang menjadi tambahan sentimen positif di pasar.

"IHSG diprediksi akan melanjutkan penguatannya dengan kisaran support 6.630/6.580 dan resist 6.730/6.780," kata CGS Internasional Sekuritas Indonesia dalam risetnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI