NTPR Meroket, Sektor Perkebunan Jadi Penyelamat Ekonomi Indonesia?

Achmad Fauzi Suara.Com
Senin, 05 Mei 2025 | 12:23 WIB
NTPR Meroket, Sektor Perkebunan Jadi Penyelamat Ekonomi Indonesia?
Petani Tembakau. (Dok Ist)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

"Petani rakyat kita harus dibantu oleh pemerintah, khususnya dalam bentuk subsidi pra panen seperti pupuk, sarana produksi, dan alat mesin pertanian," beber dia.

Daniel menjelaskan bahwa dukungan tersebut akan meringankan beban produksi petani dan meningkatkan pendapatan mereka, terutama saat harga hasil panen tinggi. Hal ini, lanjutnya, akan berdampak positif terhadap peningkatan Nilai Tukar Petani (NTP) sebagai indikator kesejahteraan petani.

Lebih lanjut, Daniel juga menyoroti industri hasil tembakau dan industri makanan dan minuman sebagai sektor padat karya yang seharusnya mendapat perlindungan karena erat kaitannya dengan sektor pertanian.

"Industri padat karya ini harusnya dilindungi karena jelas-jelas menyediakan lapangan kerja bagi warga. Industri yang menyerap tenaga kerja harus mendapat perlindungan dari pemerintah," kata dia.

Senada dengan Daniel, Direktur Tanaman Semusim dan Tahunan Direktorat Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian (Ditjenbun Kementan), Baginda Siagian, menegaskan bahwa industri hasil tembakau merupakan salah satu sektor padat karya yang memiliki kontribusi strategis terhadap perekonomian nasional, karena melibatkan rantai pasok yang panjang.

"Industri ini mencakup berbagai tahapan, mulai dari budidaya tembakau hingga produksi produk olahan seperti rokok dan kelengkapannya, dan berperan strategis dalam mendorong pertumbuhan ekonomi hingga 8 persen," ungkap dia.

Baginda menambahkan bahwa industri hasil tembakau tidak hanya memberikan kontribusi signifikan terhadap penerimaan pajak nasional, tetapi juga menjadi penggerak ekonomi daerah dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah besar, khususnya pada sektor sigaret kretek tangan (SKT).

Menurut dia, jutaan lapangan kerja telah tercipta berkat keberadaan industri ini, terutama di wilayah-wilayah penghasil tembakau dan sentra produksi rokok.

"Pemerintah harus menjaga kedaulatan dan kebebasan dalam membuat kebijakan yang sesuai dengan kondisi lokal," pungkas Baginda.

Baca Juga: HKTI Beberkan Efek Domino Jika Industri Hasil Tembakau Dihambat Regulasi

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI