Sentimen ini dipicu oleh ekspektasi bahwa tekanan inflasi global mulai mereda, yang berpotensi membuat The Fed mengambil kebijakan moneter yang lebih akomodatif pada paruh kedua tahun ini.
Meskipun pertumbuhan konsumsi rumah tangga domestik masih lemah dan investasi swasta tertahan oleh suku bunga yang tinggi serta ketidakpastian global, pelaku pasar di Indonesia mulai mengantisipasi adanya pemulihan ekonomi pada semester kedua tahun ini. Hal ini tercermin dari aliran dana asing yang masih masuk ke pasar saham, menunjukkan kepercayaan terhadap prospek ekonomi Indonesia ke depan.
Secara keseluruhan, kondisi pasar global saat ini diwarnai oleh ketidakpastian yang bersumber dari kebijakan perdagangan AS dan antisipasi terhadap langkah The Fed. Sementara itu, pasar Indonesia menunjukkan resiliensi dengan penguatan IHSG, didukung oleh sentimen positif terhadap nilai tukar rupiah dan harapan pemulihan ekonomi di paruh kedua tahun ini. Perbedaan dinamika ini menyoroti kompleksitas sentimen investor di berbagai belahan dunia dalam menghadapi tantangan ekonomi global saat ini.