RI Bakal Punya Beton Hijau Tahan Ekstrem untuk Infrastruktur Pesisir

Jum'at, 09 Mei 2025 | 10:30 WIB
RI Bakal Punya Beton Hijau Tahan Ekstrem untuk Infrastruktur Pesisir
Ilustrasi. Kehidupan di pesisir utara Jakarta, Muara Baru, Penjaringan, Jakarta Utara. (Suara.com/Bimo Aria Fundrika)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), raksasa industri semen nasional, berkolaborasi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) untuk mengembangkan inovasi beton hijau yang dirancang khusus untuk infrastruktur di kawasan pesisir dan laut.

Langkah strategis ini diharapkan menjadi solusi jitu dalam melindungi wilayah rentan dari ancaman abrasi dan dampak perubahan iklim.

Penandatanganan kerja sama bersejarah ini dilakukan oleh Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, dan Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Teguh Muttaqie, di Gedung The East, Jakarta, pada Rabu (30/4/2025). Sinergi antara kekuatan industri dan riset ini menandakan komitmen kuat kedua belah pihak dalam mendukung pembangunan berkelanjutan di Indonesia.

Direktur Utama SIG, Donny Arsal, menegaskan bahwa di tengah sengitnya persaingan industri, SIG tak pernah mengendurkan komitmennya untuk memproduksi bahan bangunan yang ramah lingkungan. Langkah ini merupakan bagian integral dari upaya dekarbonisasi yang secara konsisten dijalankan perusahaan. Donny memaparkan bahwa melalui pemanfaatan bahan baku dan bahan bakar alternatif, efisiensi energi, hingga penggunaan energi terbarukan, semen hijau produksi SIG saat ini mampu menekan emisi karbon hingga 38% dibandingkan semen konvensional.

"Kami telah berkolaborasi dengan BRIN untuk berbagai kegiatan penelitian terapan, dan saat ini kami kembali bekerja sama dalam pengembangan beton hijau untuk mendukung pembangunan infrastruktur kawasan pesisir dan laut. Semoga ikhtiar ini dapat mendukung program pembangunan pemerintah melalui penggunaan produk yang andal dan ramah lingkungan," ujar Donny Arsal dikutip Jumat (9/5/2025).

Urgensi penanganan dampak perubahan iklim dan kebutuhan akan pembangunan berkelanjutan semakin mendorong permintaan akan produk bahan bangunan rendah karbon. Hal ini sejalan dengan visi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto untuk melanjutkan pengembangan infrastruktur. Namun, tantangan unik muncul di lingkungan ekstrem seperti kawasan pesisir dan laut, di mana struktur beton rentan terhadap kerusakan akibat sulfat, gelombang, pasang surut, dan korosi akibat ion klorida.

Kerja sama antara SIG dan BRIN hadir sebagai jawaban atas tantangan ini. Kedua belah pihak bertekad untuk menghasilkan beton dengan ketahanan super terhadap kondisi lingkungan pesisir yang keras. Beton hijau ini akan memiliki formulasi khusus dengan peningkatan kepadatan, daya tahan, dan masa layan beton yang signifikan. Dengan demikian, biaya perawatan infrastruktur pesisir dapat ditekan, dan ketahanan bangunan dalam jangka panjang akan terjamin.

Direktur Operasi SIG, Reni Wulandari, menambahkan bahwa riset ini akan fokus pada pengembangan produk beton hijau yang lebih unggul dari beton konvensional dalam menghadapi tantangan spesifik infrastruktur pesisir dan karakteristik bahan baku yang digunakan. "Kami berharap hasil riset ini menjadi solusi atas kebutuhan konstruksi di daerah-daerah pesisir, terutama yang telah mengalami peningkatan level permukaan air. Karena itu, kami menggandeng BRIN untuk mengakselerasi dengan riset menyeluruh untuk menghasilkan produk beton berkualitas tinggi tetapi tetap memperhatikan aspek keberlanjutan," jelas Reni.

Kepala Organisasi Riset Energi dan Manufaktur BRIN, Cuk Supriyadi Ali Nandar, menyambut antusias inisiatif SIG dalam kolaborasi pengembangan beton hijau ini. Ia menekankan bahwa beton hijau yang dihasilkan diharapkan lebih ramah lingkungan karena memiliki emisi yang lebih rendah dan diproduksi dengan energi yang lebih efisien, tanpa mengorbankan kualitas.

Baca Juga: Buat Irigasi Hingga Pengendalian Banjir, Progres Pembangunan Bendungan Manikin Capai 83 Persen

"BRIN dan SIG memiliki kesamaan visi untuk memajukan bangsa dan negara. Indonesia adalah negara kepulauan, maka kerja sama ini menjadi kontribusi untuk melindungi pantai-pantai dari abrasi dengan memberi lapis lindung. Bersama SIG, BRIN akan membuat lapis lindung menggunakan teknologi beton yang ramah lingkungan tanpa mengesampingkan kualitas dan sesuai dengan peruntukan di wilayah Indonesia," kata Cuk Supriyadi Ali Nandar, menyoroti relevansi inovasi ini bagi negara maritim seperti Indonesia.

Senada dengan hal tersebut, Kepala Pusat Riset Teknologi Hidrodinamika BRIN, Teguh Muttaqie, menjelaskan bahwa kolaborasi ini akan memformulasikan material baru, termasuk limbah industri seperti fly ash dan slag nikel, ke dalam komposisi beton hijau. Tujuannya adalah untuk menciptakan desain beton baru yang optimal untuk proyek tanggul, infrastruktur pelabuhan, dan kawasan pesisir lainnya.

"Beton konvensional membutuhkan banyak energi yang berdampak pada perubahan iklim. Saya yakin SIG memiliki strategi dan inisiatif untuk berkontribusi dalam pembangunan berkelanjutan di Indonesia, dengan menerapkan teknologi bersih dan hijau. Sinergi ini menjadi langkah nyata untuk menyongsong masa depan yang lebih rendah karbon, lebih bersih dan berkelanjutan," pungkas Teguh Muttaqie, optimis dengan dampak positif kolaborasi ini bagi masa depan Indonesia yang lebih hijau.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI