Suara.com - Kabar gembira menjelang Hari Raya Idul Adha 2025 dilontarkan oleh Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) Sudaryono. Ia menggaransi bahwa stok dan harga pangan nasional berada dalam kondisi aman terkendali, baik di tingkat petani maupun konsumen.
Pernyataan ini disampaikan Wamentan di sela-sela kunjungan kerja di Balai Perakitan dan Pengujian Tanaman Industri dan Penyegar, Sukabumi, Jawa Barat, pada Jumat (9/5/2025).
Wamentan secara spesifik menyoroti ketersediaan komoditas strategis seperti telur ayam dan daging ayam ras, yang menurutnya berada pada level yang menguntungkan baik bagi produsen maupun konsumen. "Harga-harga terkendali semua, harga telur, harga ayam kita kendalikan semua," ujarnya mengutip Antara, Sabtu (10/5/2025).
Lebih lanjut, Wamentan mengakui adanya fluktuasi harga ayam beberapa waktu lalu. Namun, ia mengklaim bahwa pemerintah bergerak cepat untuk melakukan intervensi agar harga kembali naik ke level yang wajar, sehingga produsen tetap mendapatkan keuntungan dan konsumen tetap merasa nyaman dalam memenuhi kebutuhan protein hewani mereka. "Kemarin sempat jatuh, kita naikin sedikit, jadi produsen happy, konsumen juga happy," katanya.
Dengan nada yakin, Wamentan bahkan berani menyatakan bahwa jika pemerintah berhasil menjaga stabilitas pangan saat momen besar seperti Ramadhan dan Idul Fitri 2025, maka seharusnya tidak ada masalah distribusi maupun ketersediaan pangan pada periode Idul Adha. "Kalau di Lebaran (Idul Fitri 2025) sama di puasa (Ramadhan) beres, harusnya sih di periode Idul Adha kita mesti tidak ada masalah," tegasnya.
Meskipun Wamentan memberikan jaminan "aman terkendali", ia tidak merinci secara spesifik kondisi harga pangan saat ini. Lantas, bagaimana situasi sebenarnya di pasaran? Mari kita telaah data dari Panel Harga Badan Pangan Nasional (Bapanas) yang dilansir pada hari yang sama, Jumat (9/5), pukul 06.52 WIB di Jakarta.
Data Bapanas justru menunjukkan pergerakan harga yang beragam, dan kenaikan harga pada sejumlah komoditas pokok patut menjadi perhatian:
Daging ayam ras: Naik signifikan menjadi Rp36.038 per kg dari sebelumnya Rp34.670 per kg.
Cabai rawit merah: Meroket menjadi Rp65.000 per kg dari sebelumnya Rp56.755 per kg.
Cabai merah keriting: Naik menjadi Rp60.364 per kg dari sebelumnya Rp52.689 per kg.
Cabai merah besar: Melonjak menjadi Rp55.625 per kg dari sebelumnya Rp46.955 per kg.
Bawang putih bonggol: Naik menjadi Rp43.915 per kg dari sebelumnya Rp43.174 per kg.
Beras premium: Naik tipis menjadi Rp15.792 per kg dari sebelumnya Rp15.563 per kg.
Beras medium: Naik tipis menjadi Rp13.744 per kg dari sebelumnya Rp13.715 per kg.
Telur ayam ras: Naik tipis menjadi Rp29.327 per kg dari sebelumnya Rp29.130 per kg.
Minyak goreng kemasan: Naik menjadi Rp19.042 per liter dari sebelumnya Rp20.781 per liter.
Tepung terigu kemasan: Naik tipis menjadi Rp12.341 per kg dari sebelumnya Rp12.976 per kg.
Di sisi lain, terdapat beberapa komoditas yang mengalami penurunan harga, meskipun tidak signifikan:
Baca Juga: Dari Jaga Perairan ke Tanam Kedelai: Apa Kabar Mandat TNI AL?
Bawang merah: Turun menjadi Rp39.750 per kg dari sebelumnya Rp40.504 per kg.
Beras SPHP Bulog: Turun tipis menjadi Rp12.400 per kg dari sebelumnya Rp12.618 per kg.
Daging sapi murni: Turun menjadi Rp131.111 per kg dari sebelumnya Rp135.583 per kg.
Gula konsumsi: Turun tipis menjadi Rp18.271 per kg dari sebelumnya Rp18.540 per kg.
Minyak goreng curah: Turun menjadi Rp16.819 per liter dari sebelumnya Rp17.831 per liter.
Minyakita: Turun menjadi Rp17.092 per liter dari sebelumnya Rp17.617 per liter.
Tepung terigu curah: Turun tipis menjadi Rp9.450 per kg dari sebelumnya Rp9.805 per kg.