Ekonomi Global Tak Pasti, Pengusaha RI Diminta untuk Lebih Berani

Selasa, 13 Mei 2025 | 16:30 WIB
Ekonomi Global Tak Pasti, Pengusaha RI Diminta untuk Lebih Berani
Suasana gedung bertingkat perkantoran di Jakarta, Kamis (7-3-2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Di tengah pusaran dinamika ekonomi global yang penuh ketidakpastian, pasar yang bergejolak, dan derasnya arus transformasi teknologi, dunia usaha kini dihadapkan pada ujian sesungguhnya.

Pasalnya, usai laporan World Economic Outlook 2025 dari IMF pada April 2025 memberikan proyeksi yang kurang menggembirakan, dengan pertumbuhan ekonomi global 2025 diperkirakan melambat ke angka 2,8 persen dari proyeksi sebelumnya 3,3 persen, seiring meningkatnya ketidakpastian kebijakan dan tensi geopolitik global.

Indonesia pun tak luput dari imbasnya. Kendati demikian, ekonomi Indonesia menunjukkan ketahanan yang relatif kuat dan mencatatkan pertumbuhan positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan I 2025 mencapai 4,87 persen.

Neneng Goenadi, Country Managing Director, Grab Indonesia, menggarisbawahi pentingnya keberanian untuk bereksperimen dan kecermatan dalam menyusun strategi baru.

"Di tengah pasar yang semakin dinamis, optimisme tetap menjadi relevan. Navigasi bisnis hari ini bukan soal menunggu kepastian, tapi bagaimana bertransformasi cepat lewat informasi data dan teknologi," kata Neneng dalam acara Grab Business Forum 2025 dengan tajuk "Beyond Bolder: Navigating Changes, Driving Growth" di Jakarta, Selasa (13/5/2025).

Sehingga kata dia acara ini menjadi panggung dialog strategis yang mempertemukan para nahkoda kebijakan, pemimpin perusahaan, dan berbagai pemangku kepentingan untuk merumuskan strategi ketahanan bisnis dan memacu pertumbuhan jangka panjang.

"Grab Business Forum kami hadirkan sebagai wadah untuk menciptakan ruang kolaborasi lintas sektor, menyusun strategi yang agile, dan membangun ekosistem bisnis yang tangguh dan tumbuh secara berkelanjutan," katanya.

Sementara itu, Deputi Bidang Pengembangan Iklim dan Penanaman Modal, Kementerian Investasi dan Hilirisasi RI Riyatno mengatakan peran vital investasi sebagai pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Menurutnya, investasi menjadi pendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia terbesar kedua sebesar 29,15% pada tahun lalu. Di tengah situasi yang penuh tantangan saat ini, ekonomi digital dan data center menjadi salah satu sektor industri prioritas yang berpotensi besar terhadap investasi.

Baca Juga: Mau Dilamar Grab, GOTO Pilih 'Gembok' Saham untuk Karyawan: Sinyal Kuat?

"Tahun ini, ekonomi digital Indonesia diproyeksikan mencapai USD 130 miliar atau 44% dari total proyeksi ekonomi digital di Asia Tenggara. Tentu ini potensi yang sangat besar. Karena itu kami mendorong kolaborasi triple helix yakni sinergi antara pemerintah, industri, dan juga akademisi untuk mencapai pertumbuhan ekonomi yang lebih baik," katanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI