Selain itu, Lawson rutin menghadirkan produk musiman dan kolaborasi dengan merek lokal, yang membuat pelanggan merasa penasaran dan ingin kembali lagi untuk mencoba hal baru.
Lawson Indonesia juga tidak ketinggalan dalam menerapkan strategi digital. Dalam beberapa tahun terakhir, mereka telah bekerja sama dengan berbagai layanan dompet digital dan aplikasi pengiriman makanan, seperti Gojek dan Grab, untuk memperluas jangkauan dan kemudahan berbelanja.
Di tahun 2024, Lawson menargetkan penambahan lebih dari 200 gerai baru, dengan fokus ekspansi ke kota-kota besar di luar Pulau Jawa seperti Medan, Makassar, dan Denpasar. Mereka juga mengincar pasar kampus dan kawasan industri, tempat dengan konsentrasi tinggi masyarakat produktif.
Sementara, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) adalah perusahaan ritel terkemuka di Indonesia yang mengoperasikan jaringan minimarket Alfamart.
Pada 18 Oktober 1999, PT Alfa Mitramart Utama, anak perusahaan dari PT Sumber Alfaria Trijaya, membuka gerai minimarket pertama dengan nama "Alfa Minimart" di Karawaci, Tangerang. Seiring waktu, pada 1 Januari 2003, seluruh gerai Alfa Minimart berganti nama menjadi Alfamart.
Perusahaan ini terus berkembang pesat. Pada tahun 2005, Alfamart telah memiliki 1.293 gerai yang tersebar di Pulau Jawa. Ekspansi ini berlanjut hingga pada tahun 2021, Alfamart mengoperasikan lebih dari 16.000 gerai di seluruh Indonesia, termasuk 22 gerai di Papua. Selain itu, Alfamart juga melebarkan sayap ke Filipina dengan membuka lebih dari 1.200 gerai di negara tersebut.
Dalam upaya mendukung pertumbuhan bisnis dan memperkuat struktur permodalan, PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk melakukan penawaran umum perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia pada 15 Januari 2009.