"Saya tidak percaya pada The Fed. Emas tidak terpengaruh oleh gejolak ekonomi global," kata dia.
Selain emas, perak juga masuk dalam daftar aset yang disarankan. Ia bahkan menyebut perak sebagai tawaran investasi terbesar saat ini. Perak dinilai sebagai alternatif investasi yang lebih terjangkau, bisa dibeli dalam bentuk fisik maupun melalui instrumen seperti ETF yang melacak harga perak.
Di luar logam mulia, Kiyosaki juga terang-terangan mendukung Bitcoin sebagai bentuk uang masa depan. Dalam berbagai wawancara, ia sering menyebut dolar AS sebagai kertas toilet dan mengkritik sistem pendidikan yang menurutnya hanya mengajarkan bahwa dolar adalah uang, tanpa membahas emas atau aset alternatif.
"Saya memiliki Bitcoin karena itu adalah uang rakyat," tegasnya.
Meski Bitcoin dikenal sangat fluktuatif, Kiyosaki memproyeksikan harga Bitcoin bisa melonjak hingga USD135.000. Saat ini, Bitcoin diperdagangkan di kisaran USD91.394 dengan fluktuasi harian antara USD86.813 hingga USD91.408.
Kunci Utama, Literasi Finansial
Lebih dari sekadar memilih aset, Kiyosaki menekankan pentingnya meningkatkan financial literacy atau literasi keuangan. Menurutnya, memahami cara kerja uang, aset, dan utang merupakan fondasi untuk bertahan bahkan meraih kesuksesan di masa-masa sulit.
“Entah Anda percaya atau tidak pada ramalan saya, satu hal yang pasti: tingkatkan literasi keuangan Anda,” pesannya.
Kiyosaki menuliskan pendapatnya di media sosial soal perjalanan Bitcoin. Dia menilai, Bitcoin lebih berharga dibanding emas batangan, bahkan meski dirinya memiliki tambang dari kedua logam mulia tersebut.
Baca Juga: Harga Emas Antam Meroket Hari Ini Dibanderol Rp1.891.000/Gram
"Saya memiliki tambang emas dan perak serta sumur minyak. Jika harga emas, perak, atau minyak naik, saya akan menambang atau mengebor lebih banyak lagi, sehingga pasokannya bertambah. Saya tidak bisa melakukan itu dengan bitcoin. 21 juta adalah 21 juta," tulis Robert Kiyosaki.