Pengalaman dan pemahamannya yang mendalam mengenai seluk-beluk industri perbankan syariah diharapkan dapat membawa BSI menuju level yang lebih tinggi dalam inovasi produk, ekspansi pasar, dan penguatan daya saing.
Anggoro juga tercatat pernah menjabat sebagai Ketua (ASPI) Asosiasi Sistem Pembayaran Indonesia yang juga merupakan Lembaga Standar dalam Gerbang Pembayaran Nasional (GPN). Dia juga menjabat Ikatan Bankir Indonesia (IBI) sebagai Ketua Bidang Organisasi, Keanggotaan dan Advokasi.
Selain mengangkat Anggoro, dalam RUPST juga disepakati untuk membagikan dividen tunai tahun buku 2024 sebesar Rp 1,05 triliun atau setara Rp 22,78 per saham.
Pembagian dividen itu setara dengan 15% dari laba bersih tahun 2024. Sementara itu sebesar 20% dari laba bersih atau sebesar Rp1,40 triliun dijadikan cadangan wajib. Sebesar 65% atau setara Rp4,55 triliun digunakan sebagai saldo laba ditahan.
Adapun bank syariah terbesar RI itu membukukan laba bersih tahun 2024 sebesar Rp7,00 triliun. Perolehan tersebut naik 22,83% secara tahunan (yoy) dari perolehan tahun 2023 sebesar Rp5,70 triliun.
Mengingatkan saja, BSI tahun lalu membagikan dividen tunai tahun buku 2023 sebesar Rp855,56 miliar atau sebesar Rp18,55 per saham. Jumlah itu setara dengan 15% dari laba bersih.