Langkah ini dinilai sebagai respons terhadap tanda-tanda pelemahan aktivitas ekonomi China, di mana data produksi industri bulan April tercatat tumbuh 6,1 persen YoY, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya yang sebesar 7,7 persen YoY. Meski masih lebih tinggi dari estimasi pasar sebesar 5,5 persen YoY, perlambatan terjadi hampir di seluruh sektor utama.
Sementara itu, penjualan ritel China juga menunjukkan tren melambat, hanya tumbuh 5,1 persen YoY pada April, turun dari 5,9 persen YoY di bulan sebelumnya. Penurunan ini mencerminkan konsumsi domestik yang lebih berhati-hati, di tengah ketidakpastian ekonomi, pertumbuhan pendapatan yang melambat, serta kekhawatiran terhadap dampak kenaikan tarif dari Amerika Serikat.
Di sisi lain, bursa saham Amerika Serikat pada perdagangan 19 Mei ditutup menguat. Awalnya, indeks-indeks utama Wall Street sempat tertekan akibat kenaikan yield US-Treasury yang dipicu kekhawatiran atas penurunan peringkat utang AS. Namun penurunan yield selanjutnya dan aksi beli investor yang memanfaatkan koreksi, mendorong rebound di pasar saham.
Obligasi 10 tahun AS dengan imbas hasil atau yield naik 2 basis poin menjadi 4,459 persen, setelah sebelumnya sempat menembus 4,5 persen. Kenaikan yield terjadi akibat penurunan peringkat utang yang menurunkan harga obligasi pemerintah.
Di tengah kondisi tersebut, harga emas naik sekitar 1,4 persen ke level USD3.232 per troy ounce, didorong oleh peningkatan permintaan aset safe haven.
Phintraco Sekuritas menyarankan agar investor tetap selektif dan mencermati pergerakan pasar secara teknikal dan fundamental. Untuk perdagangan hari ini, saham-saham pilihan atau top picks dari Phintraco Sekuritas meliputi: LSIP, ESSA, SSIA, AUTO, dan CLEO