Holding Investasi Terbentuk, Danantara Siap Guyur Dana Rp 170 Triliun

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 21 Mei 2025 | 07:07 WIB
Holding Investasi Terbentuk, Danantara Siap Guyur Dana Rp 170 Triliun
Menteri Investasi yang juga Ketua Danantara Rosan Roeslani didampingi Wakil Menteri BUMN Dony Oskaria dan Pandu Sjahrir yang merupakan keponakan dari Ketua Dewan Ekonomi Nasional Luhur Binsar Pandjaitan. (Suara.com/Novian)
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir menyebut dirinya telah merestui salah satu BUMN menjadi Holding Investasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Restu ini diberikan Erick Thohir setelah menandatangani Surat Keputasan (SK). Nantinya, Holding Investasi Danantara bertugas untuk menginvestasikan dana dividen yang dimiliki perusahaan pelat merah.

"Saya sudah tanda tangan. Nanti proses, mudah-mudahan 1-2 minggu jadi," ujar Erick di Kompleks Parlemen Senayan, Jakarta, Selasa (20/5/2025).

Di kesempatan terpisah, Wakil Menteri BUMN sekaligus Chief Operating Officer Danantara, Dony Oskaria mengatakan setidaknya ada dana sekitar Rp 170 triliun yang bisa digunakan Holding Investasi Danantara.

"Saya punya komitmen dengan Presiden bahwa saya harus mengeluarkan, memberikan dividen Rp170 triliun setiap tahun untuk diinvestasikan oleh Mas Pandu di Danantara Investment Management," kata Dony.

Menurut Dony, dana tersebut akan disetorkan Holding Operasional ke Holding Investasi Danantara. Dia mengklaim, Danantara tidak akan mengunggakan dana pihak ketiga (DPK) perbankan untuk investasi.

"Nah ini yang kita sampaikan juga kepada publik, kepada regulator bahwa ini kekhawatiran orang bahwa yang diinvestasikan adalah DPK, kemudian juga aset-aset yang di-leverage, itu tidak ada sama sekali. Kenapa? Karena memang segregasinya sangat jelas antara operasional dan investasi," ucap dia.

Mantan Bos InJourney ini menambahkan, investasi yang dilakukan Danantara juga tidak akan membuyarkan rencana-rencana para BUMN.

Wakil Menteri BUMN/Direktur Operasional Danantara, Dony Oskaria/(Suara.com/Achmad Fauzi).
Wakil Menteri BUMN/Direktur Operasional Danantara, Dony Oskaria/(Suara.com/Achmad Fauzi).

"Jadi kita memisahkan dari awal, seperti tadi pertanyaan apakah nanti risikonya akan menyeret-nyeret BUMN, itu sudah jelas tidak. BUMN memiliki satu super holding sendiri namanya Danantara Asset Management," kata dia.

Baca Juga: BUMN Disebut Tahan Ijazah, Erick Thohir: Kalo Ada Saya Getok

Mau Buyback Saham Perbankan

Sebelumnya, Danantara dikabarkan tengah bersiap untuk menggebrak pasar saham dengan rencana buyback (pembelian kembali) saham bank-bank BUMN.

Aksi korporasi ini dipicu oleh guyuran dana segar dividen BUMN yang diperkirakan mencapai Rp 170 triliun, memberikan amunisi kuat bagi Danantara untuk memperkuat posisinya di sektor perbankan.

Sumber Suara.com di lingkaran Danantara mengungkapkan bahwa rencana ambisius ini kemungkinan besar akan dieksekusi pada tahun ini atau paling lambat pada awal tahun 2026, jika tidak ada aral melintang.

"Pendapatan yang kita dapatkan kira-kira mencapai Rp170 triliun dari dividen (seluruh BUMN), sebagian memang akan kita gunakan untuk buyback saham-saham bank BUMN," sebut sumber yang enggan disebutkan namanya itu, Rabu (7/5/2025).

Menurutnya langkah ini dipandang sebagai strategi cerdas Danantara untuk memanfaatkan momentum ketersediaan dana besar sekaligus meningkatkan nilai investasi mereka di bank BUMN yang bersangkutan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI