IHSG Berakhir Menguat ke Level 7.142, Ini Saham-saham yang Cuan

Achmad Fauzi Suara.Com
Rabu, 21 Mei 2025 | 16:25 WIB
IHSG Berakhir Menguat ke Level 7.142, Ini Saham-saham yang Cuan
Monitor pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (19/12).
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), masih betah di zona hijau dari awal hingga akhir perdagangan Rabu, 21 Mei 2025.

Mengutip data RTI Business, IHSG ditutup menguat menuju level 7.142 atau naik 47,85 poin, secara presentase naik 0,67 persen.

Pada perdagangan pada hari ini, sebanyak 26,60 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp15,42 triliun, serta frekuensi sebanyak 1,38 juta kali.

Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 349 saham bergerak naik, sedangkan 270 saham mengalami penurunan, dan 190 saham tidak mengalami pergerakan.

Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini diantaranya, MSIN, BCIP, INCO, CENT, ADMR, AKRA, UVCR, PGEO, ANTM, APLN, ERAA, CMRY, PSAB, BRPT.

Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, PICO, HAJJ, NINE, BKSL, FILM, IPCC, DKFT, JARR, BCAP, CUAN, PTPS, ASII.

Sesuai Proyeksi

IHSG diprediksi akan masuk fase konsolidasi pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025. IHSG ditutup melemah ke level 7.094 atau terkoreksi sebesar 0,651 persen pada perdagangan Selasa (20/5), setelah sebelumnya sempat menguat hingga menembus level 7.200.

Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]
Layar yang menampilkan pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa (16/4/2024). [Suara.com/Alfian Winanto]

Pergerakan ini menandai perubahan arah setelah dorongan awal dari sentimen positif fiskal dan makro ekonomi domestik.

Baca Juga: IHSG Berbalik Menguat Pagi Ini, Cek Saham-saham yang Cuan

Katalis positif sempat datang dari pengumuman surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per April 2025 sebesar Rp4,3 triliun, berbalik dari defisit Rp104,2 triliun pada kuartal pertama 2025.

Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah serta ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi faktor pendukung penguatan IHSG pada awal sesi.

Penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Tiongkok dan Australia yang sesuai dengan ekspektasi pasar juga turut mendorong penguatan indeks di bursa Asia pada perdagangan 20 Mei. Namun demikian, kondisi teknikal yang menunjukkan bahwa IHSG berada dalam kondisi overbought menjadi faktor utama terjadinya koreksi pada perdagangan kemarin.

"Secara teknikal, dengan indikator Stochastic yang menunjukkan pullback dan MACD yang cenderung sideways, diperkirakan IHSG konsolidatif pada rentang 7050–7180,” ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim dalam riset hariannya, Rabu (21/5/2025).

Dari sisi eksternal, pelaku pasar turut mencermati perkembangan di Amerika Serikat, khususnya terkait proses pemungutan suara DPR AS atas RUU pajak yang diajukan oleh Presiden Donald Trump.

Penolakan dari anggota Partai Republik terhadap pembatasan pengurangan pajak dalam RUU tersebut meningkatkan ketidakpastian, dan berpotensi menggagalkan target pengesahan sebelum libur panjang akhir pekan mendatang.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI