Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), berbalik menguat pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025 pagi. IHSG dibuka menguat di level 7.114
Mengutip data RTI Business, pada pukul 09.05 WIB, IHSG terus menghijau menuju 7.120 atau naik 25,69 poin, secara presentase naik 0,36 persen.
Pada perdagangan pada waktu itu, sebanyak 1,51 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp1,23 triliun, serta frekuensi sebanyak 93.351 juta kali.
Dalam perdagangan di waktu itu, sebanyak 246 saham bergerak naik, sedangkan 137 saham mengalami penurunan, dan 209 saham tidak mengalami pergerakan.
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG hari ini diantaranya, PTIS, LAJU, AMMS, SOFA, DIVA, ENRG, NAYZ, PSAB, ANTM, NAIK, ARCI, MDKA.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan hari ini diantaranya, KOPI, TGUK, PGJO. PICO, AMIN, ASII, JAWA, HAJJ, LMAX, KAEF, MMIX, BFIN, FORU.
Proyeksi Hari Ini
IHSG diprediksi akan masuk fase konsolidasi pada perdagangan Rabu, 21 Mei 2025. IHSG ditutup melemah ke level 7.094 atau terkoreksi sebesar 0,651 persen pada perdagangan Selasa (20/5), setelah sebelumnya sempat menguat hingga menembus level 7.200.
![Pengunjung melintas dibawah layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (18/3/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/03/18/69769-ihsg-ihsg-anjlok-bursa-efek-indeks-harga-saham-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Pergerakan ini menandai perubahan arah setelah dorongan awal dari sentimen positif fiskal dan makro ekonomi domestik.
Baca Juga: Wall Street Terkoreksi di Tengah Pelemahan Saham Teknologi, Bursa Asia Menguat
Katalis positif sempat datang dari pengumuman surplus Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per April 2025 sebesar Rp4,3 triliun, berbalik dari defisit Rp104,2 triliun pada kuartal pertama 2025.
Selain itu, penguatan nilai tukar rupiah serta ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia menjadi faktor pendukung penguatan IHSG pada awal sesi.
Penurunan suku bunga acuan oleh bank sentral Tiongkok dan Australia yang sesuai dengan ekspektasi pasar juga turut mendorong penguatan indeks di bursa Asia pada perdagangan 20 Mei. Namun demikian, kondisi teknikal yang menunjukkan bahwa IHSG berada dalam kondisi overbought menjadi faktor utama terjadinya koreksi pada perdagangan kemarin.
"Secara teknikal, dengan indikator Stochastic yang menunjukkan pullback dan MACD yang cenderung sideways, diperkirakan IHSG konsolidatif pada rentang 7050–7180,” ujar Analis Phintraco Sekuritas, Ratna Lim dalam riset hariannya, Rabu (21/5/2025).
Dari sisi eksternal, pelaku pasar turut mencermati perkembangan di Amerika Serikat, khususnya terkait proses pemungutan suara DPR AS atas RUU pajak yang diajukan oleh Presiden Donald Trump.
Penolakan dari anggota Partai Republik terhadap pembatasan pengurangan pajak dalam RUU tersebut meningkatkan ketidakpastian, dan berpotensi menggagalkan target pengesahan sebelum libur panjang akhir pekan mendatang.