Suara.com - Industri pariwisata di kawasan Asia-Pasifik terus menunjukkan geliat positif, di mana semakin banyak wisatawan yang antusias menjelajahi destinasi baru dan mencari pengalaman perjalanan yang bermakna.
Data terbaru dari Traveloka mengkonfirmasi tren ini, menyoroti preferensi destinasi serta perubahan perilaku wisatawan di tengah meningkatnya antusiasme untuk bepergian.
Selama program Epic Sale 2025, Indonesia, Thailand, dan Vietnam berhasil menjadi tiga destinasi paling banyak dicari oleh jutaan wisatawan Asia-Pasifik. Hal ini menunjukkan daya tarik yang kuat dari negara-negara di Asia Tenggara sebagai tujuan liburan.
Selain itu, destinasi internasional seperti Jepang, Malaysia, dan Singapura juga tetap menjadi pilihan favorit bagi wisatawan di kawasan ini. Sementara itu, untuk pasar domestik Indonesia, Bali, Jakarta, Makassar, Medan, dan Yogyakarta masih mendominasi sebagai lima besar destinasi yang paling diminati pengguna Traveloka.
"Temuan ini mencerminkan tingginya antusiasme masyarakat untuk menjelajahi dunia, baik melalui perjalanan internasional maupun eksplorasi dalam negeri," ujar Baidi Li, Vice President of Commercial, Traveloka, dikutip Jumat (23/5/2025).
Tren menarik lainnya adalah peningkatan popularitas staycation dan liburan singkat di sekitar kota tempat tinggal. Fenomena ini menunjukkan preferensi terhadap perjalanan yang lebih praktis dan fleksibel. Traveloka mencatat minat tinggi dari pengguna Indonesia untuk destinasi seperti Bandung, Bogor, Puncak, dan Jakarta.
"Lokasi-lokasi ini populer untuk liburan singkat 3 hari 2 malam, dengan tujuan bersantai, mencicipi kuliner lokal, dan menikmati aktivitas seru bersama keluarga," papar Baidi. Hal ini sejalan dengan tren global yang mengarah pada perjalanan yang lebih conscious, di mana kenyamanan dan harga terjangkau menjadi faktor utama dalam perencanaan liburan.
Meskipun pesawat tetap menjadi moda transportasi favorit untuk perjalanan jarak jauh, preferensi akomodasi kini semakin beragam. Selama periode Epic Sale, hotel, resort, apartemen, vila, dan guesthouse menjadi lima tipe akomodasi yang paling banyak dipesan oleh wisatawan Indonesia.
Keragaman ini menunjukkan meningkatnya permintaan terhadap pilihan penginapan yang fleksibel dan sesuai dengan gaya liburan masing-masing, baik untuk solo traveler, pasangan, keluarga, hingga rombongan.
Baca Juga: 6 Rekomendasi Desa Wisata di Jogja, Liburan Sekaligus Belajar Budaya Jawa
“Kami memahami bahwa kini, wisatawan semakin mengutamakan nilai dari sebuah perjalanan, bukan hanya tentang harga tetapi juga seberapa relevan, fleksibel, dan kualitas pengalaman yang mereka dapatkan," tambah Baidi.
Melalui inisiatif seperti Epic Sale, Traveloka berkomitmen untuk membantu mitra menjawab ekspektasi yang terus berkembang ini dengan menghubungkan mereka pada pelanggan yang tepat melalui penawaran yang lebih personal dan sesuai kebutuhan.
Berdasarkan data jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang berkunjung ke Indonesia terus menunjukkan tren positif. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sepanjang Januari hingga Maret 2025, sebanyak 2.735.472 turis asing masuk melalui pintu-pintu utama Indonesia. Jumlah tersebut meningkat 7,83 persen dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya.
Meski begitu, kunjungan pada Maret 2025 sendiri menunjukkan penurunan dibandingkan bulan sebelumnya. Pada Maret 2025, kunjungan wisman melalui pintu masuk utama ada sebanyak 841.030 kunjungan atau mengalami penurunan sebesar 2,18 persen secara bulanan dan 5,63 persen secara tahunan.
Pintu masuk utama yang dimaksud meliputi bandara internasional, pelabuhan laut internasional, dan pos lintas batas negara. Dari sisi pengeluaran, rata-rata uang yang dibelanjakan turis asing per kunjungan pada kuartal I-2025 sebesar USD 1.277,17. Angka ini lebih rendah dibanding rata-rata pengeluaran pada kuartal sebelumnya maupun pada periode yang sama tahun lalu.
Durasi tinggal wisatawan asing juga cukup panjang. Rata-rata lama tinggal wisman pada triwulan 1 2025 yaitu selama 10,94 malam.