LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL

Jum'at, 23 Mei 2025 | 19:03 WIB
LG Mundur, Danantara Investasi di Proyek Baterai Kendaraan Listrik Bareng CATL
Menteri ESDM Bahlil Lahadalia, pada Jumat (23/5/2025) mengatakan Danantara akan ikut bergabung dalam proyek baterai kendaran listrik bersama CATL. [Suara.com/Achmad Fauzi]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebut Danantara akan ikut bergabung dalam proyek baterai kendaran listrik. Nantinya, Danantara duet dengan perusahaan asal China, CATL.

Dalam proyek itu, pemerintah lewat BUMN itu akan memegang mayoritas proyek tersebut sebesar 51 persen. Kemudian, akan ada perusahaan patungan atau Join Ventura (JV) 2, JV 3 dan JV 4 bersama CATL. Danantara akan berinvestasi pada perusahaan patungan tersebut dengan porsi 30 persen.

Masuknya Danantara akan menstabilkan iklim investasi di industri kendaraan listrik, setelah raksasa asal Korea Selatan LG tak lagi terlibat dalam proyek baterai di Tanah Air.

"BUMN itu sahamnya itu kurang lebih sekitar 30 persen. Nah, karena sudah diambil alih, BUMN sekarang sudah berubah semuanya, asetnya di bawah Danantara, otomatis masuk di situ. Ya, kalau dia mau investasi, equity-nya dia harus chip in," ujar Bahlil di Kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Jumat (23/5/2025).

Namun, Bahlil tidak merinci berapa nilai investasi yang akan digelontorkan oleh Danantara dalam proyek tersebut. Tapi, dia mengkonfirmasi Danantara akan ikut bagian dari proyek tersebut.

"Nanti mereka (Danantara) akan masuk. Setelah masuk, berapa biayanya, tanya nanti ke Danantara," jelas Bahlil.

Sementara, Bahlil menambahkan, CATL sendiri akan mendonorkan dananya sebesar USD 6 miliar atau Rp 97,8 triliun (kurs Rp 16.300). CATL akan menggarap proyek tambang nikel, smelter nikel berteknologi High Pressure Acid Leaching (HPAL), pabrik prekursor, katoda, sel baterai, hingga fasilitas daur ulang (recycling) baterai.

"Karena ini ekosistem baterai pertama di dunia, dari hulu hilir, dari tambang, HPAL, nikel, prekursor, katoda, baterai sel, sampai dengan recyclingnya. Ini belum pernah ada di dunia lho. Ini baru pertama kali. CATL itu investasinya USD 6 miliar total," pungkas dia.

Stabilkan Iklim Investasi Kendaraan Listrik

Baca Juga: Meski Mundur, Rosan Sebut LG Tetap Masuk Proyek Baterai EV

Wakil Menteri Perindustrian Faisol Riza, dalam kesempatan berbeda, mengatakan kehadiran Danantara, dengan investasi 30 persen itu, dapat membantu menstabilkan iklim investasi Indonesia pada sektor pengembangan ekosistem kendaraan listrik.

"Salah satunya itu (stabilkan iklim investasi ekosistem EV)," kata Wamenperin saat ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat.

Menurut Faisol, kehadiran Danantara dapat memastikan investasi hingga produksi bahan baku dan baterai bisa berjalan di tengah dinamika yang terjadi belakangan ini di industri kendaraan listrik.

"Kita beruntung karena dinamika di sektor ini tidak mudah untuk dinavigasi setelah misalnya LG dari Korea (Selatan) tidak terlibat, lalu ada pihak lain yang ingin terlibat," kata Faisol.

"Sehingga, untuk memastikan itu semua, Danantara menjadi salah satu unsur atau faktor yang penting dalam memastikan investasi maupun produksi bahan baku baterai dan bahan baterai-nya, battery pack-nya itu berjalan," imbuhnya.

Setelah LG mundur, pabrikan baterai asal Tiongkok Huayou masuk dalam proyek baterai yang dikerjakan bersama beberapa BUMN di Tanah Air.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI