Buwas Out, Saudara Ipar Jokowi Kini Komisaris Utama Semen Indonesia

Senin, 26 Mei 2025 | 08:23 WIB
Buwas Out, Saudara Ipar Jokowi Kini Komisaris Utama Semen Indonesia
RUPS PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), Jakarta. [SIG]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Suara.com - PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG) melakukan perubahan besar pada jajaran manajemen puncak perusahaan.

Perombakan ini tidak hanya meliputi direksi, tetapi juga posisi komisaris, yang menandai langkah strategis untuk menghadapi tantangan bisnis ke depan.

Salah satu perubahan paling mencuri perhatian adalah pemberhentian Budi Waseso, yang dikenal luas sebagai Komisaris Utama sekaligus Komisaris Independen SIG.

Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) 2025 yang digelar pekan lalu, Buwas, sapaan akrab Budi Waseso, digantikan oleh Sigit Widyawan.

Menariknya, Sigit diketahui memiliki hubungan keluarga dekat dengan Presiden ke-7 Indonesia, Joko Widodo, sebagai saudara ipar sang presiden.

Keputusan pergantian ini merupakan bagian dari restrukturisasi menyeluruh yang diambil oleh SIG.

Selain perubahan di posisi Komisaris Utama, RUPST juga memutuskan pemberhentian Donny Arsal dari jabatan Direktur Utama.

Posisi puncak ini kini dipercayakan kepada Indrieffouny Indra yang ditunjuk sebagai Direktur Utama baru SIG.

Dalam kesempatan yang sama, RUPST juga menyepakati pembagian dividen tunai sebesar Rp 648,75 miliar yang berasal dari laba bersih SIG untuk tahun buku 2024 sebesar Rp 719,76 miliar.

Baca Juga: Emiten Kontruksi Pertambangan PPRE Setujui Tak Bagi Dividen Laba Bersih 2024

Jumlah dividen ini setara dengan 90,13 persen dari total laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk perusahaan, sementara sisanya sebesar Rp 71,02 miliar atau 9,87 persen disisihkan sebagai cadangan lainnya.

Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, menyatakan bahwa perusahaan menghadapi sejumlah tantangan berat sepanjang 2024, seperti kondisi kelebihan pasokan di pasar, ketatnya persaingan di sektor semen, serta melemahnya daya beli masyarakat.

Meski demikian, SIG berhasil menjaga kinerja yang solid melalui penerapan strategi micro-market dan peningkatan efisiensi operasional.

“Tantangan datang dari kondisi kelebihan pasokan, ketatnya persaingan, dan melemahnya daya beli masyarakat. Namun, SIG berhasil mempertahankan kinerja dengan strategi micro-market dan efisiensi operasional,” kata Vita dalam konferensi pers usai RUPST.

Perusahaan mencatat pangsa pasar sebesar 48,2 persen hingga akhir 2024, menegaskan posisi dominan SIG di pasar semen nasional.

Selain mempertahankan dominasi di segmen ritel dan proyek infrastruktur, SIG juga fokus memperkuat aspek keberlanjutan dalam bisnisnya sebagai bagian dari upaya corporate social responsibility dan efisiensi lingkungan.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI