Praktisi Migas Beberkan Fakta Kondisi Lifting Minyak di Indonesia, hingga Disebut Manipulasi

Rabu, 28 Mei 2025 | 08:39 WIB
Praktisi Migas Beberkan Fakta Kondisi Lifting Minyak di Indonesia, hingga Disebut Manipulasi
Ilustrasi kilang minyak. [ANTARA]
Follow Suara.com untuk mendapatkan informasi terkini. Klik WhatsApp Channel & Google News

Melihat kondisi tersebut, Hadi memberikan sejumlah saran strategis bagi pemerintah dan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (K3S).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangan seusai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Kamis (17/4/2025). ANTARA/Andi Firdaus/aa.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia saat menyampaikan keterangan seusai menghadiri rapat bersama Presiden Prabowo Subianto di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, belum lama ini. ANTARA/Andi Firdaus/aa.

Ia mendorong dilakukannya eksplorasi secara masif dan agresif di wilayah-wilayah yang sudah direkomendasikan oleh Tim 9 Eksplorasi Kementerian ESDM.

"Paling tidak ada enam wilayah. Dua di antaranya yang sangat potensial untuk giant discovery adalah di Jawa Timur dan Papua," kata dia.

Jika tidak ada minat dari K3S asing, maka Hadi menyarankan agar pemerintah dapat menugaskan Pertamina untuk melakukan eksplorasi di wilayah-wilayah tersebut.

"Karena kondisi sudah dalam tren krisis energi, maka demi ketahanan energi nasional, dukungan pembiayaan bisa dilakukan oleh Danantara kepada Pertamina dengan skema business to business (B2B) dan solusi saling menguntungkan bagi negara dan korporasi," tandasnya.

Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia merasa kurang percaya bahwa angka pengeboran minyak atau lifting di Indonesia terus mengalami penurunan.

Bahkan, dia menduga ada unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum tertentu agar kinerja lifting minyak terus mengalami penurunan.

Menurut Bahlil, hal tersebut sengaja dilakukan agar Indonesia terus melakukan impor minyak mentah dari luar negeri

Masih menurut Bahlil, sebelum reformasi bergulir di tahun 1998, justru Indonesia yang menjadi raja lifting minyak.

Baca Juga: Menteri Bahlil Sebut Ada 'Udang di Balik Batu' Soal Lifting Minyak yang Terus Turun

Bahkan, raksasa migas asal Malaysia, Petronas, pada masa itu, justru menyontek perusahaan migas pelat merah tersebut dalam pengelolaan minyak dan gas.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI