Suara.com - Starbucks mengatakan akan menutup gerai pemesanan online dan layanan ambil sendiri. Beberapa gerai yang saat ini hanya melayani pengambilan pesanan sendiri akan diubah untuk menyediakan tempat duduk.
Lantaran, jaringan kopi terbesar di dunia ini terus merombak operasionalnya. Bos Starbucks, Brian Niccol mengungkapkan laporan keuangan perusahaan selama tiga bulan hingga akhir Juni menunjukkan bahwa penjualan di gerai yang sama telah turun selama enam kuartal berturut-turut.
"Kami mendapati format ini terlalu transaksional dan kurang memiliki kehangatan serta koneksi manusiawi yang menjadi ciri khas merek kami," ujar Niccol kepada para investor dilansir BBC, Rabu (30/7/2025).
Sebagai gantinya, perusahaan akan memprioritaskan kedai kopi yang ramah dengan tempat duduk yang nyaman. Serta, berfokus pada pengantaran minuman dalam waktu empat menit atau kurang di kafe dan drive-through.
"Kembali ke Starbucks yang bertujuan untuk memberikan pengalaman yang lebih baik bagi pelanggan dan meningkatkan kinerja keuangan perusahaan," katanya.
Setidaknya 1.000 kafenya di AS akan direnovasi pada akhir tahun depan. Dengan tampilan baru dan rencana untuk mengganti ribuan kursi yang lebih baik.
Pada bulan April, Niccol mengatakan perusahaan akan merekrut lebih banyak barista dan mengurangi rencana untuk menerapkan otomatisasi.
Perusahaan juga sedang merombak menu dan aturan berpakaian perusahaan. Jaringan kedai kopi ini memiliki lebih dari 41.000 gerai di seluruh dunia.
Saham Starbucks naik lebih dari 4,5% dalam perdagangan yang diperpanjang pada hari Selasa di New York.
Baca Juga: Starbuck Minta Karyawan Kembali Kerja di Kantor Selama Empat Hari
Selain itu, perusahaan mengurangi penawaran diskon dan memperluas pemasaran di luar program loyalitasnya.
Starbucks tetap menghadapi sejumlah tantangan, terutama di Tiongkok, salah satu pasar utamanya. Penjualan di negara tersebut mencatat penurunan untuk kuartal keempat berturut-turut, memperbesar peluang bagi pesaing seperti Luckin Coffee.