Ia mengungkapkan bahwa dari hampir 40 ribu sumur migas yang ada, hanya 20 ribu yang produktif. Padahal, pemerintah telah memberikan izin pengelolaan wilayah kerja untuk mempercepat produksi.
"Ternyata kita sudah punya 301 hasil eksplorasi yang belum POD. Ini dibuat mundur-mundur," kata dia.
Bahlil menegaskan bahwa Kementerian ESDM siap mengevaluasi dan bahkan menarik wilayah kerja dari KKKS yang tidak kunjung melaksanakan POD, untuk kemudian dilelang kembali kepada kontraktor lain yang lebih serius.
"Masa kita impor dari negara yang tidak ada minyaknya. Menurut saya, ini by design. Hanya orang-orang yang tidak berpikir jauh yang tidak mengatakan ini tidak by design," pungkas Bahlil.