“Kami tidak sekadar menyalurkan dana, tetapi juga mengawal koperasi dari hulu ke hilir. Mulai dari pendampingan tata kelola, pelatihan manajemen usaha, hingga membangun kemitraan bisnis. Dengan pola ecosystem-based financing, kami ingin koperasi desa ini menjadi mesin penggerak ekonomi lokal yang mandiri, modern, dan profesional,” terang Supomo.
Supomo juga menyampaikan apresiasi terhadap Pemerintah Kabupaten Badung atas keberhasilan menuntaskan Musdesus 100 persen, serta langkah cepat dalam penyiapan akta notaris koperasi. Menurutnya, Badung bisa menjadi role model nasional dalam pengembangan koperasi desa berbasis sinergi antar-lembaga.
"Keberhasilan Kabupaten Badung ini menunjukkan bahwa dengan komitmen pimpinan daerah, sinergi lintas sektor, dan semangat gotong royong, cita-cita besar membangun 80 ribu koperasi desa yang sehat dan berkualitas bukan hal yang mustahil,” pungkasnya. ***