"Seseorang yang jahat bisa menggunakan teknologi yang sama (kecerdasan buatan/AI) untuk tujuan merugikan," wanti-wanti bos Google itu.
Hassabis lantas menyarankan adanya kesepakatan internasional mengenai dasar atau pakem AI. Ia ingin kecerdasan buatan itu benar-benar dipakai untuk hal baik.
Biro Investigasi Federal (FBI) sebelumnya menemukan aksi peretas yang menggunakan AI untuk mencari mangsa.
Para peretas itu sengaja membuat pesan yang mirip dengan suara pejabat Pemerintah AS.
AI juga disebut-sebut disalahgunakan sebagai alat untuk membuat konten pornografi palsu alias deepfake porn.