Suara.com - Emiten teknologi PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) kembali melakukan aksi buyback saham secara agresif sepanjang Mei 2025.
Tak tanggung-tanggung, GOTO berhasil membeli kembali sebanyak 2,41 miliar saham Seri A miliknya.
Aksi korporasi ini terungkap dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI) yang dilihat Senin (9/6/2025).
Dengan penambahan 2,41 miliar saham tersebut, jumlah saham treasuri GOTO kini melonjak dari 27,79 miliar menjadi 30,21 miliar saham.
Tak hanya itu, total dana yang sudah digelontorkan GOTO untuk buyback sejak tahun lalu hingga Mei 2025 diperkirakan mencapai angka fantastis, antara Rp1,93 triliun hingga Rp2 triliun.
Angka ini menunjukkan komitmen kuat GOTO untuk menjaga stabilitas dan nilai sahamnya di mata investor.
Sebelumnya, GOTO memang telah mengisyaratkan niatnya untuk kembali melakukan buyback dan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk melancarkan aksi ini.
Dengan jumlah saham treasuri GOTO yang kini setara dengan 2,54% dari total kepemilikan, langkah ini tentu menjadi sinyal positif bagi pasar.
Selama Mei 2025, saham GOTO diperdagangkan pada rentang harga Rp60-Rp87 per saham. Dengan demikian, GOTO diperkirakan telah mengeluarkan biaya sekitar Rp144,9 miliar hingga Rp210,1 miliar hanya dalam sebulan terakhir untuk menggenjot aksi buyback ini.
Baca Juga: Danantara Berpotensi Rusak Industri Transportasi Online Jika Ikut Campur Merger GoTo dan Grab
Langkah buyback terjadi di tengah-tengah desas-desus proses merger dengan Grab perusahaan ride-hailing asal Singapura.
GOTO, yang merupakan gabungan dari Gojek dan Tokopedia, telah menjadi kekuatan dominan dalam ekosistem digital Indonesia.
Merger ini, yang diumumkan pada tahun 2021, menciptakan sebuah perusahaan raksasa yang mencakup layanan transportasi, e-commerce, pengiriman makanan, pembayaran digital, dan banyak lagi.
GOTO bertujuan untuk memberikan kemudahan dan kenyamanan bagi masyarakat Indonesia dalam berbagai aspek kehidupan sehari-hari.
Salah satu keunggulan utama GOTO adalah jangkauan layanannya yang luas. Gojek telah lama menjadi pemimpin dalam layanan transportasi online, sementara Tokopedia adalah salah satu platform e-commerce terbesar di Indonesia.
Dengan menggabungkan kekuatan keduanya, GOTO menawarkan solusi terpadu bagi konsumen, memungkinkan mereka untuk berbelanja, memesan makanan, dan bepergian dengan mudah melalui satu aplikasi.
Selain itu, GOTO juga memiliki dampak signifikan terhadap perekonomian Indonesia. Perusahaan ini menciptakan lapangan kerja bagi jutaan pengemudi, pedagang, dan karyawan lainnya.
GOTO juga membantu meningkatkan inklusi keuangan dengan menyediakan akses ke layanan pembayaran digital bagi masyarakat yang sebelumnya tidak memiliki rekening bank.
Namun, GOTO juga menghadapi sejumlah tantangan. Persaingan di pasar digital Indonesia semakin ketat, dengan munculnya pemain-pemain baru yang menawarkan layanan serupa.
GOTO juga perlu terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang terus berubah. Salah satu tantangan terbesar bagi GOTO adalah mencapai profitabilitas.
Meskipun perusahaan ini telah mencapai pertumbuhan yang signifikan dalam hal pendapatan, GOTO masih mencatat kerugian bersih yang besar.
Untuk mencapai profitabilitas, GOTO perlu meningkatkan efisiensi operasional, mengurangi biaya pemasaran, dan meningkatkan pendapatan dari layanan-layanan baru.
Di masa depan, GOTO memiliki potensi untuk terus tumbuh dan berkembang. Perusahaan ini memiliki basis pengguna yang besar, merek yang kuat, dan teknologi yang canggih.
GOTO juga memiliki peluang untuk memperluas layanannya ke pasar-pasar baru di Asia Tenggara. Namun, untuk mencapai kesuksesan jangka panjang, GOTO perlu mengatasi tantangan-tantangan yang ada dan terus berinovasi untuk memenuhi kebutuhan konsumen.
GOTO juga perlu fokus pada pencapaian profitabilitas dan menciptakan nilai bagi para pemegang saham. Dengan strategi yang tepat, GOTO dapat menjadi salah satu perusahaan teknologi terkemuka di dunia.