Akal-akalan Danantara di Proses Merger GoTo dan Grab

Senin, 09 Juni 2025 | 16:31 WIB
Akal-akalan Danantara di Proses Merger GoTo dan Grab
KPPU, pada Selasa (29/3/2022), mengatakan bahwa merger Gojek - Tokopedia tak melanggar regulasi persaingan usaha. [Antara]

Dengan menggabungkan sumber daya dan pangsa pasar, entitas gabungan berpotensi mendominasi lanskap ekonomi digital di wilayah tersebut.

Hal ini bisa mencakup layanan ride-hailing, pengiriman makanan, e-commerce, dan layanan keuangan. Namun, merger ini juga menimbulkan kekhawatiran akan potensi monopoli dan pengurangan persaingan.

Konsumen mungkin menghadapi pilihan yang lebih terbatas dan harga yang lebih tinggi jika merger ini terwujud.

Selain itu, integrasi dua budaya perusahaan yang berbeda juga dapat menjadi tantangan tersendiri. Para ahli berpendapat bahwa keberhasilan merger ini sangat bergantung pada kemampuan kedua perusahaan untuk mengatasi tantangan regulasi, mengintegrasikan teknologi dan operasional, serta mempertahankan kepercayaan konsumen.

Jika berhasil, merger GoTo dan Grab berpotensi menciptakan kekuatan ekonomi digital yang tak tertandingi di Asia Tenggara.

Namun, jika gagal, hal ini dapat merugikan kedua perusahaan dan mempengaruhi lanskap ekonomi digital secara keseluruhan.

Meskipun masa depan masih belum pasti, wacana merger GoTo dan Grab menunjukkan bahwa persaingan di pasar teknologi Asia Tenggara semakin ketat dan dinamis.

Hanya waktu yang akan menjawab apakah kedua perusahaan ini akan bergabung untuk menciptakan entitas raksasa atau tetap bersaing secara independen.

Baca Juga: GOTO Gelontorkan Ratusan Miliar untuk Buyback Saham Selama Sebulan

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

TERKINI