Suara.com - Pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG), masih merana di perdagangan pagi hari ini dengan nyaman di zona merah. IHSG dibuka di level 6.948.
Mengutip data RTI Business, IHSG hingga pukul 09.07 WIB, IHSG masih terjun bebas menuju level 6.934 atau turun 33,90 poin, secara presentase turun 0,49 persen.
Pada perdagangan waktu itu, sebanyak 1,59 miliar saham diperdagangkan dengan nilai transaksi sebesar Rp 904,52 triliun, serta frekuensi sebanyak 101.786 juta kali.
Dalam perdagangan hari ini, sebanyak 147 saham bergerak naik, sedangkan 253 saham mengalami penurunan, dan 194 saham tidak mengalami pergerakan.
![Pengunjung melihat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (8/4/2025). [Suara.com/Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/04/08/51946-ihsg-indeks-harga-saham-gabungan-bursa-efek-ilustrasi-bursa-ilustrasi-ihsg.jpg)
Adapun, beberapa saham yang mendorong penguatan IHSG waktu itu diantaranya, AGAR, PTMR, KJEN, NZIA, APEX, ASPI, NICL, KRYA, SURI, RUIS, HALO, FOLK.
Sementara saham-saham yang mengalami penurunan tajam di perdagangan waktu itu diantaranya, MBSS, OBAT, IOTF, CENT, CSIS, NINE, DKFT, WIRG, MDKA, PANI, BBTN, AKRA, AMMN.
Sebelumnya, IHSG berpotensi mengalami rebound teknikal dalam jangka pendek setelah terkoreksi tajam pada perdagangan sebelumnya.
Namun, investor tetap disarankan untuk berhati-hati karena tekanan koreksi masih bisa berlanjut dalam beberapa waktu ke depan.
Pada perdagangan Rabu (19/6/2025), IHSG ditutup melemah signifikan sebesar 1,96 persen dengan disertai aksi jual bersih (net sell) asing sekitar Rp 1,3 triliun. Saham-saham big caps seperti BBRI, ANTM, BMRI, BBCA, dan BBNI menjadi yang paling banyak dilepas oleh investor asing.
Baca Juga: Waspada! IHSG Bisa Kembali Terjadi Koreksi, Cek Rekomendasi Saham Hari Ini
Menanggapi pergerakan pasar, Fanny Suherman, CFP, Head of Retail Research BNI Sekuritas, menyampaikan bahwa setelah koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk mengalami technical rebound dalam jangka pendek ke area 7.000–7.050. Namun, ia menekankan bahwa level tersebut dapat dimanfaatkan untuk aksi ambil untung (take profit).
"Setelah IHSG koreksi dalam kemarin, IHSG berpeluang untuk short term teknikal rebound ke sekitar 7000-7050. Tapi dapat dipergunakan untuk take profit karena IHSG masih berpeluang koreksi hingga 6800 dalam beberapa waktu ke depan," ujar Fanny.
Ia juga menyebutkan bahwa level support IHSG saat ini berada di kisaran 6.900–6.950, sedangkan resistance berada di 7.000–7.050.
Dari sisi global, pasar saham Amerika Serikat tutup pada Kamis (19/6) dalam rangka libur Hari Juneteenth. Pada hari sebelumnya, indeks utama di Wall Street bergerak cenderung datar. Indeks Dow Jones turun tipis 0,10 persen, S&P 500 turun 0,03 persen, sementara Nasdaq Composite menguat 0,13 persen.
Pergerakan pasar tersebut menyusul pernyataan dari Ketua The Fed Jerome Powell yang mengindikasikan bahwa inflasi harga barang kemungkinan akan meningkat selama musim panas, sebagai dampak dari pemberlakuan tarif Presiden Donald Trump yang langsung memukul konsumen. Dalam keputusan kebijakan terbarunya, The Fed tetap mempertahankan suku bunga acuan, dan sebagian besar pembuat kebijakan memperkirakan tidak akan ada pemangkasan suku bunga sepanjang tahun ini.
Di sektor saham, Circle Internet, penerbit stablecoin, melesat 33,8 persen usai Senat AS meloloskan RUU regulasi stablecoin. Saham Nucor, produsen baja, juga naik 3,3 persen setelah mengumumkan proyeksi laba kuartal II/2025 yang melebihi ekspektasi analis.