Suara.com - Survei Konsumen Bank Indonesia pada Juni 2025 mengindikasikan keyakinan konsumen terhadap kondisi ekonomi terjaga. Hal ini tecermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) Juni 2025.
Direktur Eksekutif Komunikasi BI Ramdan Denny mengatakan, IKK tetap berada pada level optimis (indeks >100) sebesar 117,8. Hal ini lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya.
"Ini lebih tinggi dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 117,5," katanya dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, pada Rabu (9/7/2025).
Terjaganya keyakinan konsumen pada Juni 2025 ditopang oleh Indeks Kondisi Ekonomi Saat Ini (IKE) dan Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK). IKE Juni 2025 tercatat sebesar 106,7, lebih tinggi dibandingkan dengan indeks bulan sebelumnya sebesar 106,0.
Sementara itu, IEK Juni 2025 tercatat sebesar 128,9, relatif stabil dibandingkan dengan indeks pada bulan sebelumnya sebesar 129,0.
Lalu, berdasarkan kelompok usia, IKK juga tetap di level optimis pada seluruh kelompok usia, dengan IKK tertinggi tercatat pada responden usia 20 hingga 30 tahun (122,1), 31 - 40 tahun (118,5), dan 41 hingga 50 tahun (117,9).

Secara spasial, peningkatan IKK terjadi di beberapa kota, dengan peningkatan tertinggi di Medan, diikuti oleh Makassar dan Surabaya. Sementara itu, sejumlah kota mengalami penurunan IKK, terutama di Semarang, Mataram, dan Palembang.
Membaiknya IKE Juni 2025 didukung oleh Indeks Penghasilan Saat Ini (IPSI) dan Indeks Pembelian Barang Tahan Lama / Durable Goods (IPDG) yang berada pada level optimis masing-masing tercatat sebesar 120,2 dan 105,9, lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 118,1 dan 104,1.
Sementara itu, Indeks Ketersediaan Lapangan Kerja (IKLK) tercatat di level pesimis sebesar 94,1. Secara spasial, beberapa kota mencatatkan peningkatan IKE seperti Makassar, Surabaya, dan Medan.
Baca Juga: BI dan BRICS Sepakat Dorong Perdagangan Internasional
Sejumlah kota mengalami penurunan IKE, terutama Bandar Lampung, Semarang, dan Banten. Keyakinan konsumen terhadap penghasilan terindikasi meningkat untuk beberapa kelompok konsumen.
Berdasarkan kelompok pengeluaran, peningkatan indeks tertinggi tercatat pada responden pengeluaran Rp 3,1 juta hingga Rp 4 juta (119,7) diikuti Rp 2,1 juta hingga Rp 3 juta (114,7). Dari sisi usia, peningkatan indeks tertinggi tercatat pada responden 41 hingga 50 tahun (119,1) diikuti 31 - 40 tahun (121,1).
Lebih lanjut, ekspektasi konsumen terhadap kondisi ekonomi enam bulan ke depan diprakirakan tetap terjaga. Hal ini tercermin dari IEK Juni 2025 sebesar 128,9, meski sedikit lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya sebesar 129.
Tetap terjaganya IEK bersumber dari komponen Indeks Ekspektasi Kegiatan Usaha (IEKU) dan Indeks Ekspektasi Ketersediaan Lapangan Kerja (IEKLK) pada Juni 2025 tercatat masing-masing sebesar 129,3 dan 124,1 lebih tinggi dibandingkan periode sebelumnya sebesar 127,8 dan 123,8.
Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyampaikan, proyeksi pertumbuhan ekonomi 2026 di kisaran 4,7 hingga 5,5 persen. Hal ini mempertimbangkan risiko pelambatan ekonomi global yang berdampak pada turunnya kinerja ekspor barang dan jasa.
Meski proyeksi bank sentral lebih konservatif dibandingkan Kementerian Keuangan (Kemenkeu), BI meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia bisa mengarah pada titik tengah di angka 5,1 persen, bahkan mencapai 5,2 persen seperti baseline Kemenkeu, dengan berbagai syarat.