Lebih lanjut, kedua negara melihat potensi besar untuk memperluas kerja sama di sektor strategis, terutama mineral kritis (critical minerals).
"Pihak AS menunjukkan ketertarikan yang kuat untuk mendorong kemitraan di bidang critical minerals. Indonesia memiliki cadangan besar nikel, mangan, kobalt, dan tembaga. Kita perlu mengoptimalkan potensi kerja sama dan investasi dalam pengolahan critical minerals tersebut bersama-sama," ungkap Menko Airlangga.
Sektor ini bisa menjadi kartu truf Indonesia dalam membangun kemitraan strategis jangka panjang.
Pihak Indonesia dan AS telah sepakat untuk mengoptimalkan waktu yang singkat ini.
Negosiasi kebijakan tarif resiprokal akan dilanjutkan secara intensif, dengan saling menghormati penawaran dan permintaan dari masing-masing pihak.
Kedua belah pihak yakin bahwa kerja sama dan kesepakatan yang dihasilkan akan mampu memberikan manfaat positif dan konkret bagi perekonomian kedua negara.