Suara.com - Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat (JBB) menunjukkan komitmennya terhadap pelestarian lingkungan melalui program Ngebedahkeun Walahar (Ngalindungi Babarengan Danau Cinta Kanggo Ekosistem Berkelanjutan). Inisiatif yang dijalankan oleh Fuel Terminal (FT) Cikampek ini berlokasi di Desa Walahar, Karawang, Jawa Barat, dengan tujuan utama menjaga keberlangsungan ekosistem Danau Cinta.
Program Ngabedahkeun, yang telah bergulir sejak 2021 di Desa Walahar, merupakan inisiatif konservasi danau yang unik karena berbasis pada pemberdayaan masyarakat. Inspirasinya datang dari tradisi lokal menguras Sungai Citarum, yang kemudian diadaptasi untuk konteks danau. Program ini berdiri di atas tiga pilar utama: Ngabedahkeun Air, Sempadan Danau, dan Ekonomi Masyarakat. Ketiga pilar ini saling terintegrasi, menggabungkan upaya pelestarian lingkungan dengan peningkatan kesejahteraan warga. Hingga saat ini, program ini telah sukses melibatkan 17 sekolah, sembilan komunitas dan institusi pemerintah, serta menarik lebih dari 10.000 partisipan setiap tahun, menunjukkan dampak positif yang luar biasa melalui kolaborasi lintas sektor.
Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR PT Pertamina Patra Niaga Regional Jawa Bagian Barat, Muslim Dharmawan, menegaskan bahwa kerja sama erat antara pihak lokal dan pemerintah menjadi salah satu kunci utama keberhasilan program Ngabedahkeun Walahar.
“Ngabedahkeun Walahar adalah bukti nyata bahwa sinergi antara pemerintah dan masyarakat lokal dapat menghasilkan dampak positif yang berkelanjutan. Kami sangat mengapresiasi keterlibatan aktif warga dan dukungan dari berbagai pihak,” ujar Muslim.
Program ini tidak hanya fokus pada pelestarian lingkungan dan pemberdayaan ekonomi melalui pengembangan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM), tetapi juga secara proaktif mendorong pengelolaan sampah organik sebagai bagian integral dari strategi keberlanjutan.
Salah satu inovasi unggulan yang lahir dari kegiatan ini adalah pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku MASACO (Membran Selulosa Eceng Gondok). Ini adalah terobosan berbasis sumber daya lokal yang digunakan untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat. Inovasi MASACO menjadi contoh nyata bagaimana kolaborasi antara komunitas dan ekosistem lokal mampu menghasilkan solusi yang relevan dan berdampak jangka panjang bagi lingkungan dan masyarakat.
Enjang Ramdani, salah satu pemuda penggerak perekonomian kreatif dan kepedulian lingkungan Desa Walahar, sangat yakin bahwa program Ngabedahkeun Walahar dan pemanfaatan eceng gondok sebagai bahan baku MASACO akan terus mendorong upaya pelestarian lingkungan serta ekonomi masyarakat.
“Selain pengembangan ekowisata di Danau Cinta, kini hadir kawasan ikonik baru bangunan Walahar. Tempat ini tidak hanya menyuguhkan wisata tetapi juga memperkenalkan inovasi energi terbarukan berupa biogas dari eceng gondok yang dimanfaatkan oleh enam tenant. Selain itu, eceng gondok juga digunakan untuk membantu menyaring air danau melalui teknologi filter MASACO, sehingga kualitas air semakin baik,” ujar Enjang, menggambarkan bagaimana program ini menciptakan nilai tambah yang multifungsi.
Pelaku UMKM dan pengrajin lokal, Rasam, juga menyampaikan kepuasannya terkait pemanfaatan dan pengembangan teknologi dalam Program Ngabedahkeun Walahar yang dilaksanakan di Danau Cinta. "Dulu eceng gondok hanya terbengkalai dan menutupi Danau Cinta. Sekarang, kami sudah bisa merasakan manfaatnya sebagai bahan baku kerajinan yang menjadi sumber pendapatan kami," ujar Rasam, menunjukkan dampak ekonomi langsung bagi masyarakat.
Baca Juga: Gubernur Bobby Nasution Ajak Kepala Daerah Samakan Tekad Kelola Danau Toba
Melalui program Ngabedahkeun Walahar, Pertamina Patra Niaga menegaskan komitmennya dalam mendukung pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (Sustainable Development Goals/SDGs). Program ini secara nyata mengintegrasikan pelestarian lingkungan, pemberdayaan masyarakat, dan pertumbuhan ekonomi lokal.
Berbagai hasil nyata telah tercatat sesuai dengan target SDGs, antara lain:
- SDG 6 (Akses Air Bersih dan Sanitasi): Inisiatif pengelolaan eceng gondok berhasil menghemat biaya air bagi masyarakat.
- SDG 7 (Energi Bersih dan Terjangkau): Pengembangan teknologi bersih dan penerapan teknologi eco-dary (kemungkinan merujuk pada pemanfaatan biogas) telah diwujudkan.
- SDG 8 (Pekerjaan Layak dan Pertumbuhan Ekonomi): Program ini berhasil meningkatkan pendapatan warga dan berkontribusi pada penurunan angka kemiskinan melalui penguatan UMKM lokal.
Program Ngabedahkeun Walahar telah mencatat berbagai capaian penting, termasuk 11 penghargaan PROPER Hijau (2012–2020, 2022–2023) dan satu PROPER Emas pada 2021, menegaskan keunggulan dan dampak positifnya. Program ini menjadi bukti nyata komitmen Pertamina Patra Niaga dalam menghadirkan energi yang ramah lingkungan yang sejalan dengan upaya pelestarian alam dan pemberdayaan masyarakat, serta diharapkan terus menjadi contoh keberlanjutan yang dapat direplikasi di wilayah lain.